WahanaNews.co, Wageningen - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) siap menggandeng lembaga dan universitas global di Belanda dalam mendukung pengembangan start-up, khususnya di sektor pertanian di Indonesia dengan fokus utama mentransformasi sistem pertanian pangan memanfaatkan teknologi termutakhir.
Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki menekankan, transformasi digital di sektor pertanian menjadi pekerjaan rumah sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan start-up pertanian.
Baca Juga:
Menkop UKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM
“Kami siap melakukan kerja sama dengan universitas dan lembaga inkubator yang ada di Belanda seperti Universitas Wageningen, Universitas Uthrect dan Lembaga Inkubator DotSlash Utrecht. Sebagai contoh Universitas Wageningen merupakan yang terbaik di Dunia dan satu-satunya universitas di Belanda yang fokus pada tema Healthy Food dan Living Environment,” kata Kemenkop UKM dalam keterangan resminya, Rabu (24/1/2024).
Wageningen University and Research di Belanda menjadi salah satu pihak yang sedang terus dijajaki untuk dapat bekerja sama, melalui Startlife Agrifoodtech Accelerator yang telah memiliki lebih dari 400 Portofolio Start-up, dengan jumlah mentor lebih dari 50 orang, dan lebih dari 40 Global Partnership Network.
Sedangkan untuk Universitas Utrecht, sebagai salah satu universitas tertua di Belanda yang memiliki lembaga inkubator kewirausahaan UtrechtCE (Utrecht University Centre for Entrepreneurship) dan Lembaga Inkubator kewirausahaan DotSlash Utrecht.
Baca Juga:
Dorong Inklusi Keuangan UMKM, Kemenkop UKM Gelar Policy Dialogue Sebagai Side Event 57th APEC SMEWG
Diharapkan mampu berbagi pengalaman dalam membantu menciptakan usaha jangka panjang yang berdampak dan mempercepat transisi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui kewirausahaan serta program akselerasi untuk start-up.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pada 2022, kontribusi pertanian terhadap PDB mencapai 12,4 persen. Ini menjadikannya sektor terbesar ketiga yang berkontribusi terhadap PDB.
“Maka, transformasi digital di sektor pertanian menjadi pekerjaan rumah sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan start-up pertanian,” kata Menteri Teten. Demikian dilansir dari laman kemenkopukmgoid, Senin (29/1).