WahanaNews.co, Yogyakarta -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan YukBisnis dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menyelenggarakan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2024 di Yogyakarta (06/08/2024) dalam rangka mendukung kemajuan sektor ekonomi kreatif berbasis syariah.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (06/08/2024), mengatakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi banyak pelaku usaha kreatif salah satunya adalah kurangnya akses terhadap modal.
Baca Juga:
HLF-MSP dan IAF 2024: Indonesia Tekankan Kemitraan Mencapai SDGs
“Karena itu, Kemenparekraf terus melakukan inovasi untuk memajukan sektor parekraf di Indonesia, salah satunya melalui program ICEFF 2024 ini,” kata Menparekraf Sandiaga.
ICEFF 2024 merupakan program Kemenparekraf untuk menjembatani pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam industri halal di subsektor kuliner, kriya, dan fesyen dalam mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan syariah untuk mengembangkan bisnisnya.
ICEFF di Yogyakarta diselenggarakan pada 6-8 Agustus 2024 diikuti 50 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kuliner (30 pelaku), kriya (7 pelaku), dan fesyen (13 pelaku). Sebelumnya, Kemenparekraf telah sukses menyelenggarakan ICEFF 2024 di Kota Bandung pada Juli 2024.
Baca Juga:
Kemenparekraf Gelar Uji Petik PMK3I Tentukan Subsektor Ekraf Unggulan Kota Pontianak
Para pelaku ekraf diajak mengikuti bootcamp literasi keuangan dan manajemen bisnis syariah yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka. Peserta juga akan melakukan pitching kepada sumber pembiayaan dari lembaga keuangan syariah guna mendapatkan pendanaan.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang sangat besar, dan akan semakin besar bila dihubungkan dengan sektor ekonomi kreatif.
“Karena itu, penyelenggaraan ICEFF 2024 merupakan upaya Kemenparekraf untuk menjembatani pertemuan antara pelaku usaha kreatif dan pemodal syariah sehingga membangun ekosistem bisnis syariah,” kata Rizki. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Jumat (9/8).
[Redaktur: JP Sianturi]