Sementara, Air New Zealand’s Chief Customer and Sales Officer, Leanne Geraghty mengatakan Bali adalah destinasi yang sesuai untuk bermacam tipe turis. Baik yang mencari kehangatan pantai tropis, keluarga yang ingin berpetualang atau pasangan yang mendambakan nuansa romantis dan damai.
"Bali adalah salah satu rute paling populer, dengan lebih dari 17 ribu wisatawan terbang ke Denpasar pada 2019. Kami sangat senang bisa menghubungkan kembali para Kiwis (masyarakat Selandia Baru) dengan destinasi liburan teratas ini, yang merupakan rute seasonal internasional terakhir yang kami operasikan kembali pascapandemi," ujar Leanne.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata Magelang Ingatkan Pelaku Usaha Ciptakan Inovasi dan Publikasi Digital
Dalam program kolaborasi bertema "Wellness & Sustainability" terdiri dari tiga media besar di Selandia Baru yakni New Zealand Herald, Stuff, Newshub dan satu in house media maskapai Air New Zealand yaitu Kia Ora Magazine.
Kegiatan yang berlangsung pada 29 Maret - 2 April 2023 ini dikemas dalam aktivitas wisata tematik untuk memberikan first hand experience dari destinasi Bali yang berbeda pascapandemi.
Pada program wisata pengenalan ini, para peserta dibawa dalam kegiatan waste tour dan awellness experience. Dari mulai kelas yoga, membuat jamu, hingga sound healing di Desa Potato Head.
Baca Juga:
Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin Dorong Kesiapan Skala Produksi Ekonomi Kreatif
Selain itu, mereka juga dibawa menjelajah wilayah Bangli dengan Air Terjun Tukad Cepung yang terkenal sangat fotogenic sebagai destinasi utamanya.
Kemudian, tidak lengkap rasanya mengunjungi Bali tanpa merasakan sentuhan budayanya. Karena itu, para peserta diajak menyusuri siklus hidup orang Bali sejak lahir hingga meninggal dengan berbagai ritual dan upacara adat di Samsara Living Museum, Karangasem. Suguhan budaya yang tidak kalah menarik tentu pengalaman menyaksikan tari kecak berlatarbelakang matahari terbenan di Uluwatu.
Ada pula aktivitas kelas masak, sebagai upaya mendukung program Indonesia Spice Up The World, harapannya lewat aktivitas ini exposure terhadap bumbu rempah dan gastronomi Indonesia mendapatkan highlight dalam tulisan, artikel, ataupun pemberitaan yang dihasilkan para peserta sebagai bentuk kontraprestasi keikutsertaan dalam program kolaboraksi ini.