WahanaNews.co | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan kegiatan "KreatIPO" yakni kegiatan coaching clinic yang memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha khususnya UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terkait cara melantai di bursa efek guna mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Kali ini "KreatIPO Coaching Clinic" berlangsung di Nara Park Bandung, Jumat (22/7/2022), dan diikuti pelaku UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kota Bandung dan sekitarnya.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekeraf, Hanifah Makarim, mengatakan, KreatIPO sebelumnya telah diselenggarakan di beberapa kota dengan menghadirkan peserta dari para pelaku ekonomi kreatif di sub sektor kuliner, kerajinan, fesyen, film, animasi, game, dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan pasar modal dan mendorong insan pelaku UMKM khususnya sektor parekraf untuk dapat masuk ke pasar modal melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Skema IPO merupakan proses sebuah perusahaan menawarkan sahamnya agar dapat dibeli masyarakat umum melalui bursa efek untuk pertama kalinya.
“KreatIPO adalah program Kemenparekraf yang ditujukan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha kreatif mereka dan mendapat pendanaan yang ditawarkan secara umum," kata Hanifah Makarim.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
"KreatIPO Coaching Clinic" diharapkan dapat membantu para pengusaha UMKM untuk IPO dan kemudian menjadi success story bagi pelaku usaha lainnya. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi meeting point strategis untuk saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya. Dengan begitu, para pelaku usaha bisa memperoleh akses pembiayaan dari berbagai investor di bursa efek.
Terlebih, kata Hanifah, kota Bandung sebagai salah satu pusat UMKM diharapkan para pelakunya dapat memaksimalkan IPO sebagai alternatif pembiayaan. Sehingga nantinya kota Bandung dapat menjadi percontohan dalam hal pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pada suatu destinasi wisata.
"Dalam program ini pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyampaikan aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam upaya mengembangkan usaha. Selain itu, melalui kegiatan KreatIPO, pelaku parekraf juga dapat membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat," kata Hanifah.