WahanaNews.co | Masalah pembiayaan kerap jadi kendala utama dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian. Kesulitan akan adanya agunan/jaminan dan angsurannya yang cukup besar kerap dihadapi petani ketika berhadapan dengan perbankan
Untuk mengatasinya, pemerintah mengeluarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi solusi untuk membantu petani.
Baca Juga:
Penenun Songket Sambas Manfaatkan KUR Bank Kalbar Syariah untuk Kembangkan Usaha Wastara
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani tidak terkecuali petani milenial untuk menggunakan KUR sebagai permodalan utama dalam mengembangkan usaha dan membuka lapangan kerja di tengah pandemi.
“Saya selalu katakan pertanian itu bicara lapangan kerja dan dengan adanya KUR, roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini, dengan penggunaan KUR maka akselerasi pertanian menjadi lebih kuat dan cepat,” kata Mentan Syahrul.
Dukungan pun didapatkan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Pada webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) Edisi 3 Vol 17 belum lama ini, yang mengangkat tema Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Goes to Campus, Airlangga mengatakan pemerintah konsisten dalam meningkatkan KUR.
Baca Juga:
Pemerintah Kalsel dan BLU PIP Tandatangani Kerja Sama Pembiayaan Ultra Mikro
"Dari bunga 20% di tahun 2007, turun menjadi 6% sejak 2020. Bahkan ada subsidi bunga KUR sebesar 3% oleh pemerintah, sehingga masyarakat hanya menanggung 3% hingga Desember 2022," ungkap Airlangga.
Airlangga pun menjelaskan fokus tujuannya adalah untuk mendorong wirausaha baru, mendorong untuk modal usaha dan investasi secara bertahap agar para wirausahawan dapat naik kelas, dengan plafon KUR Super Mikro dibawah Rp 10 juta, Mikro Rp 100 juta, KUR Kecil sampai dengan Rp 500 juta. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.