WahanaNews.co, Jakarta - 
Kementerian Pekerjaan Umum terus mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta melalui proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara.							
						
							
							
								Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan ini merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam menghadirkan layanan sanitasi aman dan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan, sekaligus mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan (SDGs) sektor air dan sanitasi. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Kementerian PU Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Selain itu, upaya tersebut dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian bangsa di sektor ekonomi hijau, dimana Kementerian PU menghadirkan solusi pengelolaan limbah modern							
						
							
							
								“Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru. Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat,” kata Menteri PU Dody Hanggodo.							
						
							
							
								Pekerjaan Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 mencakup 4 paket pekerjaan utama yang menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan air limbah terpadu di wilayah DKI Jakarta. Paket I Construction of WWTP, meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas mencapai 240.000 m3 per hari di atas lahan seluas 3,9 hektare. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat pengolahan air limbah domestik sebelum dikembalikan secara aman ke lingkungan.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Kementerian PU Optimalkan 27 Pompa Pengendali Banjir di Tenggang dan Sringin Kota Semarang
									
									
										
									
								
							
							
								Selanjutnya, Paket II Construction of Sewers in Area 1-1, mencakup pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang 14,3 kilometer. Paket II Construction of Sewers in Area 1-2 meliputi penambahan jaringan perpipaan sepanjang 24,9 km untuk memperluas cakupan pelayanan sistem air limbah. Adapun Paket IV Construction of Sewers in Pilot Area, difokuskan pada pembangunan jaringan pipa jacking dan PVC di wilayah percontohan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai model penerapan teknologi sistem perpipaan modern di area padat penduduk.							
						
							
							
								Proyek ini menggunakan teknologi modern A2O + Membrane Bioreactor (MBR) yang ramah lingkungan serta metode konstruksi Pipe Jacking dan Pneumatic Caisson teknik mutakhir asal Jepang yang memungkinkan pembangunan jaringan perpipaan di bawah permukaan tanah dengan gangguan minimal terhadap aktivitas di permukaan kota. Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menerapkan metode ini.							
						
							
							
								Hingga Oktober 2025, progres kumulatif pembangunan JSDP Zona 1 telah mencapai sekitar 42%. Infrastruktur ini ditargetkan mampu melayani hingga 989.389 jiwa atau sekitar 220.000 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 3 kota administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, mencakup delapan kecamatan. Seluruh kegiatan pembangunan ini didukung oleh pembiayaan melalui pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai total mencapai Rp6,37 triliun.