WahanaNews.co, Jakarta - Untuk menunjang kebersihan dan keberlanjutan lingkungan di kawasan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan di Kabupaten Magelang. Pembangunan TPST Pasuruhan ini diharapkan dapat mengurai permasalahan sampah di sekitar DPSP Borobudur dan Kabupaten Magelang.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan TPST Pasuruhan adalah langkah konkret untuk meningkatkan kualitas lingkungan di DPSP Borobudur. “Di manapun tempat pariwisata yang dibangun tidak ada yang datang kalau tidak bersih. Untuk itu yang terpenting sanitasi dan air bersih,” kata Wamen Diana.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
TPST Pasuruhan dibangun Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya. Saat ini progres pembangunan mencapai 86,7% dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024. TPA dan TPST Pasuruhan ini diperkirakan mampu menampung dan mengolah hingga 100 ton sampah per hari.
Penataan TPA dan pembangunan TPST Pasuruhan dikerjakan oleh kontraktor PT Gala Karya – PT Bintang Sembilan Indah KSO mulai November 2023. Anggaran penataan TPA dan pembangunan TPST yakni Rp76,5 miliar.
Lingkup pelaksanaan kegiatan meliputi pembangunan landfill residu, penataan landfill eksisting, pembangunan TPST, bangunan penunjang (kantor, pos catat, pos jaga, musala, rumah genset, ruang pompa, hanggar alat berat, tempat pencucian truk, instalasi pengolahan lindi dan instalasi air bersih).
Baca Juga:
Tahap Akhir Konstruksi, SPAM Regional Wosusokas Layani Air Minum 60.000 SR di Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Surakarta
TPST Pasuruhan dibangun karena TPA Pasuruhan sudah kelebihan kapasitas sejak 2017. Diharapkan TPST Pasuruhan dapat mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Magelang. Penataan TPA dan pembangunan TPST Pasuruhan dilaksanakan di atas lahan seluas 3 ha menggunakan teknologi yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) yang bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar batu bara pada pabrik semen.
Dengan pembangunan ini, diharapkan kawasan DPSP Borobudur dan wilayah Kabupaten Magelang dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata kelas dunia yang bersih, berkelanjutan, dan nyaman bagi pengunjung. Demikian dilansir dari laman pugoid, Kamis (14/11).
[Redaktur: JP Sianturi]