"Kami di Kecamatan Moa awalnya tidak ada air, air yang kami konsumsi adalah air payau selama ini dan ketika Pak Presiden melakukan kunjungan ke Kecamatan Moa dan mendengarkan keluhan masyarakat, maka dilakukan pengeboran sumber air tanah yang dilakukan BWS Maluku," ujarnya.
Kepala Desa Werwaru Pulau Moa, Eliez mengatakan bahwa beternak merbau berasal dari kebiasaan leluhur di desa tersebut hingga turun temurun sampai saat ini.
Baca Juga:
Menteri PPMI Instruksikan Pemkab Sigi Bangun BLK Khusus untuk Tingkatkan Kualitas CPMI
"Jumlah kerbau di desa ini sekitar seribu ekor. Kendalanya adalah cacingan ketika lahir dan ketika musim kemarau tidak ada air, sehingga beberapa kerbau kurus sampai mati. Jadi kami minta kepada Bapak Presiden, untuk bisa membantu kami mengatasi kekurangan-kekurangan peternakan di sini," ujarnya. Demikian dilansir dari laman pugoid, Rabu (14/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.