WahanaNews.co | Pemerintah terus menggenjot pengembangan ekosistem pertanian dengan mendukung multi-stakeholder dalam implementasi kemitraan closed loop agribisnis hortikultura.
“Pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien dan terintegrasi hulu-hilir melalui Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura agar daya saing komoditas meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Musdhalifah yang menyaksikan kegiatan kegiatan Panen Perdana Cabai Rawit Merah Lahan Perluasan Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa implementasi Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura memberikan kepastian bagi petani dalam memasarkan hasil panennya lewat contract farming, yaitu pemanfaatan fasilitas akses pasar melalui kerja sama antara petani perseorangan dengan pihak pembeli.
“Dengan program tersebut, petani juga kembali diuntungkan dengan tingginya harga tawar dan penyediaan hasil panen yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar,” ujarnya.
Dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan tersebut, Kabupaten Sukabumi telah menerapkan Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura sejak penandatangan MoU pada 7 Februari 2021 dan dilanjutkan dengan penanaman perdana pada 17 Maret 2021 yang melibatkan 5 petani dalam wadah Kelompok Tani Mandiri mengelola lahan seluas 1,3 hektare.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Hingga saat ini Kemitraan Closed Loop Kabupaten Sukabumi telah berkembang dengan total luasan lahan 20 hektare dan melibatkan 20 petani, serta telah terbentuk Koperasi Tani Mandiri Sejahtera.
Melihat perkembangan pertanian yang kian pesat dengan adanya Program Kemitraan Closed Loop, kata dia, diharapkan program tersebut dapat diimplementasikan lebih jauh lagi hingga pada level pengolahan produk lanjutan, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil UMKM dan mampu mendongkrak sektor pertanian sebagai kontributor utama pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tentunya dengan dukungan multi-stakeholder, diharapkan kemitraan closed loop ini tidak hanya pada level budi daya sampai pemasaran produk segar saja, akan tetapi hingga ke level pengolahan industri barang setengah jadi atau barang olahan lainnya,” tutur Musdhalifah.
Pada kegiatan panen perdana tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi juga menyampaikan dukungannya bagi pengembangan Kemitraan Closed Loop agar dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui perluasan kemitraan di 5 titik Kecamatan dan melibatkan petani milenial.
Selain itu pada kesempatan yang sama, turut dilakukan penyerahan secara simbolis buku pintar kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, bantuan cultivator, serta bantuan smart farming Jinawi.
Adapun salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi dalam sumbangsihnya pada perekonomian adalah sektor pertanian yang mampu tumbuh hingga 1,52 persen tahun 2022 serta berkontribusi terhadap PDB. [qnt]