WahanaNews.co, Kairo - Pesona kerajinan tangan Indonesia berhasil mencuri perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Sinai Selatan, Mesir. Produk kerajinan tangan Indonesia yang meliputi patung, pajangan meja, topeng, lonceng angin berbahan bambu, asbak, dan ornamen penangkap mimpi tersebut memiliki desain unik dan kualitas istimewa. Produk kerajinan tangan Indonesia diyakini sukses menghadirkan nuansa berbeda di pasar cendera mata tersebut.
Hal tersebut disampaikan Atase Perdagangan (Atdag) Kairo M. Syahran Bhakti S selepas kunjungan bisnis yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo ke ruang pamer Arkhashum, Rabu, (6/3) di Distrik Old Market, Sharm el-Sheikh, Sinai Selatan, Mesir. Delegasi KBRI Kairo juga bertemu langsung dengan pemilik Arkhashum, Direktur Sam Trade Samy Fathy.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Produk kerajinan tangan Indonesia berhasil memikat para wisatawan di negeri piramida. Hal ini tidak terlepas dari kerja sama antara perwakilan Indonesia di Mesir dengan Sam Trade dalam mempromosikan, mengenalkan kelebihan produk Indonesia, dan menjual produk unggulan kerajinan tangan Indonesia kepada para pelancong yang berlibur ke kawasan wisata Sinai Selatan ini,” ujar Syahran.
Syahran menyatakan, loyalitas dan komitmen impor Sam Trade sangat luar biasa. Tercatat, lebih dari 60 persen koleksi kerajinan tangan di ruang pamer Arkhashum milik Sam Trade merupakan buatan Indonesia.
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad mengutarakan, permintaan produk Indonesia masih berpeluang besar di tengah kondisi ekonomi Mesir yang diharapkan akan segera membaik. KBRI Kairo akan terus merekomendasikan kepada para buyer Mesir agar dapat menjajaki
impor produk-produk kerajinan Indonesia yang memiliki nilai seni dan nilai kreatif tinggi dari beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Perwakilan Indonesia di Mesir akan terus memfasilitasi kebutuhan para pengrajin dan eksportir produk kerajinan tangan Indonesia. Terlepas dari hambatan dan permasalahan ekonomi dunia, ketegangan geopolitik Rusia-Ukrania, dan adanya kelangkaan dolar di Mesir, produk kerajinan tangan Indonesia diharapkan akan tetap menjadi primadona di negeri piramida,” tandas Rifki.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]