WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang pengusaha asal Amerika Serikat, Graham Cochrane, menjadi bukti nyata bahwa mimpi hidup dari pendapatan pasif bukan sekadar ilusi.
Lewat kerja cerdas dan sistem bisnis yang dirancang dengan baik, ia kini menikmati pemasukan sebesar US$160.000 atau sekitar Rp2,6 miliar setiap bulan.
Baca Juga:
Bukan Cuma Soal Kebersihan, Ini Alasan Mandi Jadi Gaya Hidup Orang Indonesia
Pendapatan itu berasal dari kursus online, program pembinaan, dan komisi afiliasi yang digunakannya untuk mengajarkan orang-orang cara menghasilkan uang dari minat dan keahlian mereka.
Pada Sabtu (27/7/2025), Cochrane dikenal luas sebagai pendiri kursus daring yang digunakan lebih dari 2.800 pelanggan.
Ia membangun bisnis ini bukan dalam semalam, melainkan melalui perubahan gaya hidup dan komitmen jangka panjang yang konsisten.
Baca Juga:
Jangan Remehkan Air Kelapa Tua, Ini 7 Khasiat Hebatnya untuk Tubuh
Kini, rutinitas hariannya mencerminkan kehidupan yang seimbang antara produktivitas dan kualitas waktu bersama keluarga.
Pagi hari Cochrane selalu dimulai dengan tenang. Ia bangun pukul 5 pagi sebelum anak-anaknya, demi memiliki satu jam pribadi untuk membaca kitab suci, berdoa, dan menulis jurnal.
Setelah itu, ia dan istrinya menyiapkan sarapan, lalu membangunkan anak-anak.
Mereka menyantap sarapan bersama selama 20–30 menit sebelum Cochrane mengantar anak-anak ke sekolah sekitar pukul 07.30 pagi. Usai itu, ia kembali ke rumah untuk bekerja atau menyempatkan sesi olahraga ringan.
Yang menarik, Cochrane hanya bekerja tiga hari dalam seminggu, Senin sampai Rabu. Pada hari Senin, ia membuat video YouTube dan podcast yang berfungsi sebagai saluran utama untuk menarik audiens baru.
Dari sana, penonton diarahkan ke buletin email yang otomatis mengarahkan mereka ke kursus berbayar.
“Saya mendesain sistem ini agar sebagian besar berjalan otomatis. Fokus saya sekarang hanya menjaga agar kontennya tetap mengalir,” ujarnya, seperti dikutip dari CNBC Make It.
Ia menambahkan, “Lagi pula, apa gunanya menjadi bos bagi diri sendiri jika Anda harus bekerja terus-menerus?”
Produksi konten, seperti rekaman video dan podcast, biasanya hanya memakan waktu sekitar dua jam.
Sisanya, ia manfaatkan untuk menjawab email atau memberikan arahan kepada komunitas berbayarnya, Six-Figure Community.
Hari Rabu didedikasikan khusus untuk sesi interaktif seperti panggilan langsung 90 menit bersama peserta pelatihan lanjutan. Sementara itu, sekali dalam sebulan, ia juga memproduksi materi pelatihan eksklusif untuk para anggota komunitasnya.
Cochrane menolak budaya kerja lembur yang sering diglorifikasi dalam dunia bisnis. “Saya tidak percaya budaya keramaian itu sehat atau bijaksana,” tegasnya.
Baginya, keluarga adalah prioritas utama. Hari Jumat selalu disisihkan untuk quality time bersama istri.
Mereka menggunakan waktu tersebut untuk berolahraga bersama, makan siang, dan membicarakan kehidupan serta anak-anak mereka.
Mereka juga rutin berkonsultasi dengan konselor pernikahan untuk memperkuat komunikasi dan keharmonisan rumah tangga.
“Tidak ada pernikahan yang sempurna,” kata Cochrane, “tapi kami terus berusaha membangun hubungan yang sehat dan kuat.”
Di luar kesuksesan bisnis, Cochrane juga dikenal dermawan. Setiap hari Minggu, ia dan keluarganya aktif di gereja dan sering terlibat dalam kegiatan sukarela, termasuk membantu tunawisma di lingkungan mereka.
"Saya menghasilkan uang ini agar saya bisa memberi kembali. Kami menyumbangkan sebagian besar keuntungan kami ke amal dan gereja lokal," tuturnya.
Saat ini, ia dan istrinya menyumbangkan 30 persen dari penghasilan mereka dan berambisi untuk meningkatkan angka itu menjadi 50 persen di masa mendatang.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]