Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2022 tercatat defisit sebesar 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, membaik dibandingkan dengan defisit 2,1 miliar dolar AS atau 0,7 persen dari PDB di kuartal sebelumnya.
Perbaikan ini ditopang oleh aliran masuk neto atau surplus investasi langsung sebesar 3,1 miliar dolar AS, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya yang mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.
Baca Juga:
Hati-hati! Penawaran Investasi Proyek IT oleh BI kepada Masyarakat, Hoaks!
Kinerja investasi portofolio juga menunjukkan perbaikan terbatas dengan mencatat defisit yang lebih rendah sebesar 0,4 miliar dolar AS, di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Di sisi lain, transaksi investasi lainnya mencatat kenaikan defisit, terutama disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo sesuai pola kuartalan.
“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” pungkas Erwin.[mga]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.