“Jadi kalau wismannya tadi 6,4 yang kita terima atau ekspor kita, tapi orang Indonesia yang keluar atau impor 4,4 dan masih surplus. Semoga surplus-nya makin lama makin besar. Itu harapan kita tentunya,” kata Nia.
Untuk Juni 2024, tercatat pergerakan wisnas mencapai 900,06 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 43,63 persen bila dibandingkan dengan Mei 2024 (m-to-m) dan naik 77,09 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y).
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati pada Juni 2024 dengan persentase 32,05 persen, diikuti Arab Saudi 16,05 persen, Singapura 13,23 persen, dan Thailand 5,83 persen.
Kemudian apabila dilihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Juni 2024 mencapai 54,69 persen, mengalami kenaikan sebesar 1,02 poin (y-on-y), dan naik sebesar 0,66 poin (m-to-m). Dengan rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mencapai 1,61 malam.
“Ketika berbicara TPK ini adalah di blend dicampur antara wisman dan wisnus (wisatawan nusantara). Dan ini bicara rata-rata sekitar 54,69 persen. Kemudian secara spasial TPK paling tinggi memang di Kalimantan Timur, ini mungkin berkaitan dengan IKN dan diikuti oleh Bali dan Kepri, masing-masing 65,78 persen dan 64,78 persen,” ujar Nia.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Sementara, TPK hotel non-bintang pada Juni 2024 mencapai 27,65 persen, naik 3,07 poin (y-on-y), dan mengalami kenaikan 0,54 poin.
“Dan secara spasial Bali mencatat TPK hotel non-bintang tertinggi di bulan Juni 2024,” tandas Nia. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Selasa (6/8).
[Redaktur: JP Sianturi]