WAHANANEWS.CO, Jakarta - Petani jagung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur kini mulai merasakan manfaat nyata dari program energi bersih berbasis masyarakat.
Melalui inisiatif dari PT PLN Nusantara Power (NP), anak usaha dari PT PLN (Persero), limbah seperti bonggol dan jerami jagung yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini bisa dijual dan diolah menjadi biomassa untuk bahan bakar alternatif (co-firing) di PLTU Tanjung Awar-Awar.
Baca Juga:
PLN Mulai Bangun PLTS Terapung Saguling 92 MWp, Siap Pasok Energi Bersih untuk 24 Ribu Rumah Tangga
Salah seorang petani, Muzamil, dari Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur di Desa Beji, mengungkapkan limbah jagung yang selama ini hanya dibiarkan bisa mendatangkan tambahan penghasilan.
“Saat ini limbah jagung dibeli PLTU jadi menghasilkan tambahan rupiah. Semua kelompok Sido Makmur berterima kasih kepada Bapak Ibu dari PLTU Tanjung Awar-awar yang telah mengusahakan program ini,” kata Muzamil, Sabtu (04/10/2025).
Hal senada disampaikan oleh Roni, petani lain dari Poktan Sido Makmur.
Baca Juga:
Dukung Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Mafatihul Huda, PLN Siaga Listrik Andal
Ia mengaku sangat terbantu, bukan hanya dari segi ekonomi, tapi juga dari sisi pertanian berkelanjutan berkat bantuan infrastruktur pendukung.
“Alhamdulillah selama ini bonggol jagung yang nggak ada nilainya dan hanya dibakar bisa dimanfaatkan oleh PLTU dan dibeli. Kami merasa sangat terbantu dengan hal itu. Kami juga dapat bantuan sumur sibel, yang dulunya harus sewa atau mengambil air dari jauh, sekarang jadi lebih hemat dan efisien untuk mengairi sawah,” ungkap Roni.
Program pemanfaatan limbah pertanian ini dijalankan oleh PLN NP melalui Unit Pembangkitan (UP) Tanjung Awar-Awar, Tuban, sebagai bagian dari program CSR bertajuk Pengembangan Agrikultur Terpadu Desa Sinergi Energi (Si Pandu & Desi).