WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih memilih produk yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hal ini menjadi semakin penting dengan adanya kasus produk makanan impor yang tidak sesuai standar keamanan, yang memicu kekhawatiran di masyarakat, terutama terkait kesehatan anak-anak.
Baca Juga:
BSN akan Gelar Kampanye Kendaraan Listrik di Jogja
Baru-baru ini, di Sukabumi, beberapa siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi camilan impor dari China, menyebabkan gejala pusing, mual, dan muntah. Insiden tersebut menunjukkan bahwa produk tanpa standar dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Kejadian ini menggarisbawahi betapa pentingnya konsumen untuk memilih produk yang telah tersertifikasi SNI.
Dengan memilih produk ber-SNI, konsumen dapat memastikan keamanan, kualitas, dan kesehatan produk yang mereka konsumsi, sekaligus mendukung perlindungan konsumen serta daya saing industri nasional.
Baca Juga:
Produk Inovatif Industri Pengolahan Mampu Tembus Pasar Ekspor
Zakiyah, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, menegaskan bahwa SNI adalah satu-satunya tanda mutu di Indonesia yang dapat diandalkan oleh masyarakat dalam memastikan keamanan dan kualitas produk.
"Edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga mereka terlindungi dari produk yang tidak berkualitas," ungkap Zakiyah dalam siaran pers BSN, dikutip Senin (21/10/2024).
Sebelumnya, Indah Suksmaningsih, Plt Ketua YLKI, juga mengungkapkan pentingnya SNI sebagai upaya negara dalam melindungi masyarakat, saat acara Edukasi SNI bagi Komunitas Konsumen di Kantor BSN, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Indah, SNI memiliki dua peran penting, yaitu sebagai alat penyelesaian sengketa antara produsen dan konsumen, serta sebagai bukti kehadiran negara dalam melindungi rakyatnya.
Acara yang merupakan kolaborasi antara BSN dan YLKI ini menyimpulkan bahwa edukasi tentang SNI merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk yang terstandarisasi.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan dan komunitas, seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta, Aisyiyah, Kelompok Senam Wanita, PKK Kranji, LSM Wanita Al-Irsyad, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), KOWANI, serta Organisasi Perempuan Minang.
Selain itu, acara semakin meriah dengan adanya edugames "Detektif SNI," yang membuat kegiatan lebih interaktif dan menarik bagi peserta.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]