WahanaNews.co, Tangerang -
Kementerian Perdagangan menggelar sosialisasi pemanfaatan perjanjian perdagangan barang (ASEAN Trade in Goods/ATIGA) yang melibatkan negara-negara ASEAN, Kamis, (10/10).
Sosialisasi ini ditujukan untuk semakin memperkenalkan perjanjian ATIGA dan platform yang dapat dimanfaatkan para eksportir Indonesia dari perjanjian tersebut.
Baca Juga:
Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta
Sosialisasi dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian pameran dagang Trade Expo Indonesia ke-39
yang digelar pada 9--12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Kami harap, sosialisasi ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha Indonesia, khususnya dalam mendapatkan pemahaman dan memaksimalkan ekspor Indonesia ke kawasan ASEAN," ujar Direktur Perundingan Organisasi Perdagangan Dunia Kemendag Wijayanto saat membuka sosialisasi mewakili Direktur Perundingan ASEAN Dina Kurniasari.
Adapun platform yang dapat dimanfaatkan di bawah kerangka perjanjian ATIGA yaitu Platform
ASEAN Tariff Finder (ATF) serta ASEAN Solutions For Investments, Services, And Trade (ASSIST).
Baca Juga:
Hadiri Peluncuran Awal Global e-Commerce Goorita, Atdag Canberra Dukung Akselerasi Perluasan Produk Indonesia di Australia
Platform ATF memberikan informasi komitmen tarif pada perjanjian perdagangan yang dimiliki negara ASEAN serta peraturan terkait lainnya.
Sementara platform ASSIST merupakan mekanisme komunikaai antara pelaku usaha dengan pemerintah negara ASEAN dalam penyelesaian hambatan perdagangan.
Menurut Wijayanto, ASEAN merupakan salah satu pasar terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa dan produk domestik bruto (PDB) gabungan sebesar USD 3,8 triliun pada 2023, ASEAN memiliki potensi besar bagi Indonesia untuk menguasai pasar di kawasan.
Wijayanto melanjutkan, pada 2023, total ekspor sektor nonmigas Indonesia ke ASEAN mencapai USD 44,6 miliar. Nilai tersebut bahkan terus meningkat dalam lima tahun terakhir (2018--2023) sebesar 9,64 persen.
"Nilai ekspor yang tinggi ini menunjukkan bahwa ASEAN menjadi kawasan yang penting bagi Indonesia. Beberapa sektor unggulan Indonesia yang dapat dimaksimalkan di pasar ASEAN, antara lain, otomotif, mesin, elektronik, besi dan baja, produk kimia, dan makanan olahan," jelas
Wijayanto.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]