WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus memperkenalkan inovasi pada para petani guna mengoptimalkan produksi pertanian.
"Kita ingin produksi pertanian bisa Dimaksimalkan untuk mendukung pendapatan petani juga tentunya agar kita bisa menuju swasembada pangan," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam siaran pers yang diterima Kamis (2/5/2022).
Baca Juga:
Bupati Paluta Serahkan Alsintan dan Bibit untuk Penguatan PAT Pertanian
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal yang sama.
"Dengan inovasi, kita bisa memaksimalkan produksi pertanian. Untuk itu, peran BPP Kostratani dan program-program Kementan kita maksimalkan, termasuk juga fungsi dan perannya," katanya.
Dedi menambahkan, salah satu inovasi yang diperkenalkan Kementan adalah teknik tanam jajar legowo.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
Salah satunya melalui pertemuan SL IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) yang dilaksanakan di Kelompok Tani Subur Makmur Desa Tepus Kulon Kecamatan Kutoarjo, Rabu (11/5/2022).
Materi yang disampaikan adalah tanam padi sistem legowo. Pertemuan dihadiri oleh Koordinator PPL BPP Kecamatan Kutoarjo Sunardi,SPKP. PPL Kecamatan Kutoarjo Reny Marlins Yushanita SP Pengurus dan anggota kelompok tani Subur Makmur Desa Tepus Kulon dengan jumlah peserta 30 orang.
Dedi menjelaskan, IPDMIP memberdayakan SDM pertanian, pemenuhan sarana dan infrastruktur irigasi.
"Tujuannya untuk mendukung peningkatan produktivitas, pencapaian ketahanan pangan, dan tentunya kesejahteraan petani," katanya.
Melalui IPDMIP, diharapkan peningkatan kinerja pertanian beririgasi secara terpadu dan partisipatif sebagai salah satu peluang dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian yang mendukung pencapaian target pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Tanam padi dengan tata dan cara yang tepat menggunakan sistem legowo 2:1/3:1/4:1 dengan jarak tanam 27 cm x 27 cm legowo 40 cm.
Tujuan dari sistem tanam legowo yaitu mudah mengendalikan hama, penyakit, dan gulma; menyediakan ruang untuk pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas, penggunaan pupuk lebih berdaya guna; meningkatkan populasi tanaman sampai dengan 30 %. Cara tanam gunakan bibit muda berumur 15-21 hari setelah sebar (4 daun), 2-3 bibit per rumpun.
Tujuan penggunaan bibit muda yaitu menghemat penggunaan benih, memaksimalkan pencapaian jumlah anakan, memaksimalkan peluang tercapainya hasil.
Tanam sedalam 2-4 cm dalam kondisi air macak-macak, tujuannya bibit cepat kembali pulih, akar kuat dan dalam, tanaman menghasilkan anakan lebih banyak, lebih tahan rebah, kekeringan, dan menyerap pupuk lebih hemat. [qnt]