Bibit Siklon Tropis dan Monsun Asia Menguat, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem
WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti potensi cuaca ekstrem di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sejumlah wilayah pun berpotensi diguyur hujan lebat.
Baca Juga:
BMKG Aceh Perkirakan Wilayah Aceh Diguyur Hujan Lebat hingga 18 Januari 2025
Berdasarkan pantauan Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) terhadap keberadaan pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025, sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya dan mulai berkembang menjadi Bibit Siklon 97S pada 7 Januari 2025 di perairan Samudra Hindia, sebelah selatan Jawa Timur. Intensitas sistem ini semakin meningkat dan terdeteksi di Samudra Hindia selatan Lampung dengan arah gerak ke selatan.
BMKG, dalam keterangan di laman resminya, mengungkap bahwa bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah, serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto bibit siklon tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Baca Juga:
Gempa Besar M7,2 Guncang Xizang, Begini Penjelasan BMKG
"Dari perhitungan kami, bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama dalam bentuk peningkatan intensitas hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tertentu," ujar Guswanto.
Guswanto juga mengatakan bibit siklon tropis ini juga akan berdampak pada wilayah pesisir dan perairan selatan Indonesia. Hal ini tentu dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan masyarakat pesisir di wilayah tersebut
Direktur Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan potensi peningkatan curah hujan tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon 97S, tetapi juga oleh kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi.