WahanaNews.co, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan tengah dibayangi oleh serentetan masalah. Beberapa insiden bahkan menjadi sorotan masyarakat karena viral di media sosial.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti kinerja Bea Cukai. Beliau menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat terbatas khusus untuk mengevaluasi semua masalah di Bea Cukai.
Baca Juga:
Sri Mulyani Dorong Direktorat Jenderal Anggaran Jadi Institusi Tangguh dan Dapat Diandalkan
"Ya nanti akan kami ratas-kan di rapat internal," ungkap Jokowi saat melakukan kunjungan ke RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (14/5/2024).
Dalam catatan detikcom, bulan lalu saja terdapat tiga masalah yang dihadapi Bea Cukai akibat adanya keluhan viral di media sosial. Mulai dari pembelian sepatu olahraga impor yang ditagih pajak Rp 31 juta, alat belajar siswa SLB yang ditagih ratusan juta rupiah, hingga mainan untuk review milik influencer yang tertahan.
Masalah terbaru Bea Cukai adalah dilaporkannya salah satu pejabat terkait dugaan tidak menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dengan benar.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Ajak Kemenkeu Bersinergi Tingkatkan Penerimaan Pajak
Pejabat yang dimaksud adalah mantan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean (REH) yang dilaporkan oleh Pengacara dari Eternity Global Law Firm, Andreas.
REH diketahui melakukan kerja sama bisnis dengan klien Andreas, Wijanto Tirtasana. Kerja sama dilakukan pada rentang 2017 hingga 2022.
Andreas mengaku khawatir jika bisnis yang dilakukan kliennya dituding sebagai bagian dari tindak pidana korupsi. Usai dilaporkan Andreas, Bea Cukai langsung mengumumkan mencopot REH dari jabatannya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.