Secara khusus, penyelenggaraan TEI ke-37 bertujuan untuk memaksimalkan potensi dunia usaha Indonesia agar kembali bergeliat pascapandemi Covid-19 secara global yang melanda beberapa tahun terakhir.
TEI ke-37 akan memberi panggung untuk berbagai produk nasional Indonesia di tujuh zona produk yakni manufaktur, fesyen dan aksesoris, perawatan kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, peralatan medis, perabotan dan dekorasi rumah, serta layanan digital.
Baca Juga:
TEI 2022: UMKM Binaan Pertamina Tembus Transaksi Rp 35 Miliar
Selain itu, berbagai macam program pendukung juga akan diselenggarakan untuk mengisi pameran dagang internasional ini.
“Kami ingin menyambungkan berbagai pemangku kepentingan, baik yang datang dari dalam atau luar negeri untuk membuka jaringan baru atau memperkuat jaringan yang sudah ada. Namun, sempat terputus karena pandemi kemarin. Jadi, selain melakukan transaksi B2B yang lazim terjadi, para peserta dan pengunjung bisa menyimak berbagai macam diskusi yang menampilkan tren dan dinamika dunia usaha internasional, plus sesi business matching,” lanjut Didi.
Didi menekankan kembali, Kementerian Perdagangan mengundang para pelaku usaha yang masih belum mendaftarkan perusahaannya dapat berkesempatan untuk bergabung ikut serta pada TEI ke-37.
Baca Juga:
TEI ke-37 Bukukan Transaksi 261 Juta Dolar dengan Mitra Dagang dari 6 Negara
“Ini babak baru, di mana untuk pertama kalinya kita semua memanfaatkan teknologi dan menyelenggarakan pameran dagang yang potensi pengunjungnya besar sekali. Selain yang datang ke ICE BSD, berbagai macam orang dari penjuru dunia bisa dapat mengunjungi platform virtual yang berlangsung hingga bulan Desember 2022 mendatang,” pungkas Didi.
Pada pelaksanaan tahun sebelumnya, TEI ke-36 diikuti lebih dari 830 peserta pameran dan berhasil mendatangkan lebih dari 32 ribu pengunjung. TEI 2021 juga berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 6,1 miliar. [qnt]