WahanaNews.co, Semarang - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Galeri Sentra Batik Pewarna Alam Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah untuk menjajaki pasar ekspor.
Salah satunya, dengan berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39
yang akan digelar pada 9–12 Oktober 2024. Pameran ini bertujuan agar produk Indonesia makin mendunia.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Hal ini disampaikan Mendag saat mengunjungi dan melakukan dialog dengan pelaku UKM Galeri Sentra Batik Pewarna Alam Gunung Pati, Semarang, Sabtu, (8/6). Dialog dihadiri 100 pelaku UKM.
“Setiap ke daerah, saya selalu mengunjungi UMKM, terutama usaha yang menjadi ciri khas daerah itu. Di sini, kita punya batik. Batik sudah menjadi produk kelas dunia. Oleh karena itu, saya mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap perajin, industri, dan UMKM di sektor ini, secara terus-menerus dengan segala daya dan upaya,” urai Mendag.
Galeri Sentra Batik Pewarna Alam Gunung Pati yang terletak di kampung Malon ditunjuk sebagai salah satu wilayah dari 16 wilayah yang menerima Program Kampung Tematik di wilayah kota Semarang.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Para perajin batik yang tergabung dalam kelompok Batik Kampung Malon sepakat menggunakan bahan pewarna alami untuk memproduksi batik dengan mengusung semangat cinta lingkungan.
Galeri Sentra Batik Gunung Pati terkenal dengan produksi batik warna alami yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, seperti dari daun indigo, limbah bakau, kulit mahoni, secang, tegeran, dan jelawe. Ini tentunya sangat menarik bagi para pembeli dari berbagai negara.
Mendag Zulkifli Hasan mendorong agar pelaku UKM Galeri Sentra Batik Pewarna Alam Gunung Pati dapat berpartisipasi pada TEI 2024 dengan bantuan dari pemerintah daerah agar dapat mempromosikan produk-produknya ke mancanegara.
“Nanti dipilih pelaku UKM terbaik dengan dibantu pemerintah daerah sehingga para perajin tidak mengeluarkan biaya untuk mempromosikan produknya di TEI 2024 agar dapat ‘go international’. Kalau mau ekspor, TEI adalah tempatnya. Diperkirakan 40 ribu buyer dari 180 negara, seperti India dan negara-negara di kawasan Timur
Tengah, Eropa, serta Afrika akan mengunjungi TEI,” jelas Mendag.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak untuk mempromosikan produk Indonesia. Ia juga menyampaikan, Kemendag memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) yang dapat membantu para pelaku UKM memasarkan produknya di pasar global.
“Kata kuncinya kolaborasi antara pengusaha batik, pemerintah daerah, pemerintah pusat, para duta besar, serta perwakilan perdagangan dari seluruh dunia. Para duta besar dan perwakilan Perdagangan mendatangkan buyer dari luar negeri pada TEI 2024. Jadi, kerja sama,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]