WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso kembali menegaskan peran Kementerian Perdagangan dalam memperkuat daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, UMKM harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan menjadi bagian dari keberhasilan perdagangan Indonesia di pasar global.
Baca Juga:
Mendag Busan: Kolaborasi dengan E-commerce, Kunci Perluas Pasar UMKM
Penegasan ini disampaikan Mendag Busan saat memberikan pidato kunci dalam Kegiatan Anugerah Produk Indonesia (API) 2025 pada Selasa, (11/11) di Jakarta. Turut mendampingi Mendag Busan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi.
“Pertumbuhan ekonomi yang inklusif hanya dapat dicapai jika pelaku UMKM memiliki daya saing tinggi. Jadi, kami berharap pelaku ekspor itu tidak hanya perusahaan besar tetapi juga yang kecil, termasuk UMKM,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan menjelaskan, penguatan daya saing UMKM dilakukan melalui tiga pilar utama kebijakan Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Akses Pasar Ekspor, dan Porgram UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Baca Juga:
Kisah di Balik Rompi Sang Menteri di Panggung JMFW 2026: Semangat Kolaborasi, Kepedulian Lingkungan, dan Penggerak Ekonomi
Ketiga program tesebut berfokus pada penguatan pasar dan memastikan produk Indonesia mampu bersaing, baik di dalam negeri maupun di mancanegara.
Mendag Busan melanjutkan, Kemendag berkomitmen untuk menjaga pasar dalam negeri dan
melakukan perluasan akses pasar ekspor. Sebagai bagian dari strategi tersebut, Kemendag mendorong
kemitraan antara pelaku UMKM dengan ritel modern agar produk dalam negeri semakin mudah
dijangkau konsumen. Kolaborasi ini menjadi tolok ukur penting peningkatan kualitas produk UMKM.
“Jika produk UMKM dapat diterima di ritel modern, itu berarti standarnya sudah setara dengan produk ekspor. Sekarang hampir 80 persen produk yang dijual di ritel modern merupakan produk UMKM,” jelas Mendag Busan.
[Redaktur: Alpredo]