WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kekuatan ekonomi Indonesia terus bergeser, dan para taipan lokal kembali menjadi sorotan.
Forbes kembali merilis daftar tokoh terkaya di Indonesia per Juni 2025, dan hasilnya menyoroti pergeseran signifikan dalam peta kekayaan nasional.
Baca Juga:
DPR dan DPD RI Minta Presiden Prabowo Batalkan SK Mendagri Soal Empat Pulau di Singkil yang Diklaim Milik Sumut
Sektor energi, keuangan, dan teknologi digital menjadi mesin utama akumulasi harta para miliarder.
Dari semua nama besar yang tercatat, satu sosok kembali mencuri perhatian: Low Tuck Kwong. Pengusaha tambang ini dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires.
Hingga 3 Juni 2025, kekayaannya tercatat mencapai USD 27,5 miliar, atau sekitar Rp450 triliun dengan kurs saat ini.
Baca Juga:
Forbes Update 10 Orang Terkaya Indonesia di Januari 2025
Low Tuck Kwong adalah pendiri PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), perusahaan batu bara raksasa yang berbasis di Indonesia.
Perusahaan ini menjalankan penambangan terbuka (open cut mining) di empat wilayah utama di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun: dari 28,9 juta ton pada 2018 hingga mencapai 45 juta ton pada 2023.
Tambang-tambang utama Bayan Resources mencakup lokasi seperti Teguh Sinar Abadi (TSA)/Firman Ketaun Perkasa (FKP) di Kutai Barat, Perkasa Inakakerta di Kutai Timur, Tabang atau Pakar di Kutai Kartanegara, serta Wahana Baratama Mining di Satui, Kalimantan Selatan.
Namun, Low Tuck Kwong tak hanya dikenal karena kesuksesan bisnisnya. Ia juga dikenal sebagai sosok dermawan.
Melalui Yayasan Low Tuck Kwong, ia baru-baru ini menyumbang 8 juta dolar Singapura kepada Nanyang Technological University (NTU), untuk mendukung pendidikan dan pengembangan bakat global.
Dana tersebut akan digunakan untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa S1 dari Indonesia yang ingin melanjutkan studi magister penuh waktu di NTU.
Selain itu, pada tahun 2023, Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di National University of Singapore (NUS) juga menerima donasi sebesar 101 juta dolar Singapura dari yayasan yang sama.
Yayasan ini secara konsisten mendukung inisiatif pendidikan, kesehatan, penelitian medis, serta kesejahteraan sosial, dengan misi membangun masyarakat yang lebih baik di kawasan Asia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]