WahanaNews.co, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menggelar workshop bertajuk "Harmonisasi Konsumen dan Produsen dalam Pelayanan Listrik di Indonesia" pada Jumat, 1 November tahun 2013.
"Ya benar, ALPERKLINAS pernah menyelenggarakan workshop membahas pelayanan listik di Indonesia pada tahun 2013 di Jakarta," ujar KRT Tohom Purba, Ketua Umum ALPERKLINAS kepada WahanaNews.co di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dikutip dari Poskota, acara itu berlangsung di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk asosiasi perindustrian, energi, serta masyarakat korban kebakaran yang terjadi di Tambora, Jakarta Barat.
Pada tahun 2013, Alperklinas mengadakan dua kali Seminar Nasional Kelistrikan dengan fokus pada keselamatan listrik.
Seminar ini melibatkan berbagai narasumber dari sejumlah stakeholder kelistrikan, di antaranya: unsur pemerintah dari Direktorat Jenderal Kelistrikan, PLN Pusat, Asosiasi Kontraktor Listrik, Lembaga Inspeksi, Asosiasi Pabrikan Peralatan Listrik, Badan Perlindungan Konsumen Nasional, LSM Perlindungan Konsumen, konsumen penghuni apartemen, serta media cetak dan elektronik.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Seminar ini juga dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya keselamatan dalam penggunaan listrik.
Workshop ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu krusial terkait pelayanan dan keselamatan listrik di Indonesia.
Dalam sambutannya, KRT Tohom Purba, Ketua Presidium ALPERKLINAS kala itu, menegaskan bahwa pelayanan listrik yang aman dan andal adalah hak semua konsumen. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas beberapa insiden yang terjadi, seperti pemadaman bergilir yang sering terjadi dan meledaknya gardu listrik di Cawang.