WahanaNews.co, Jakarta - Dalam memanfaatkan momen liburan pada Idulfitri 1445 Hijriah ini, sebagian besar masyarakat melakukan kegiatan mudik untuk menjalin silaturahmi bersama keluarga di kampung halaman.
Kegiatan mudik tersebut memicu peningkatan kegiatan perekonomian di masing-masing daerah dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga:
Menko Airlangga Teken Kerja Sama Blue Economy Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
“Kita juga patut bersyukur bahwa pelaksanaan mudik tahun ini berjalan lancar. Peningkatan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang telah tertangani dengan baik. Jumlah pemudik tahun ini yang diperkirakan naik hingga 13,7% dibandingkan tahun lalu tentu memberikan andil yang sangat signifikan terhadap perputaran ekonomi, sehingga dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I-2024,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Halalbihalal Idulfitri 1445 H Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (16/04).
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga besar Kemenko Perekonomian yang telah aktif bersinergi dan berkontribusi dalam membentuk kebijakan dan menjalankan program untuk perekonomian nasional yang berpengaruh bagi masyarakat luas.
“Namun, kita masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti pelambatan ekonomi global, hingga eskalasi tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Dengan semangat Idulfitri, mari tingkatkan sinergi dan kolaborasi untuk mencapai target dan sasaran ekonomi yang telah kita tentukan,” ucap Menko Airlangga.
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Dalam sesi konferensi pers usai melaksanakan halalbihalal dengan seluruh pegawai Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga menjelaskan bahwa eskalasi tensi geopolitik ini bukan sesuatu yang diharapkan, namun Indonesia tetap akan memonitor perkembangan situasinya dalam satu sampai dua bulan ke depan.
“Tentu kita lihat berbagai skenario, tetapi saat ini kita monitor situasi dulu, tidak boleh overreacting. Jadi, saat ini belum ada kebijakan khusus, namun yang sekarang paling penting kita jaga tentunya adalah biaya logistik. Kemarin sebelum ada kasus Iran saja harga minyak dunia sudah naik, tapi tentu kita terus jaga, karena biaya transportasi utamanya dipengaruhi dari biaya BBM. Pemerintah sudah berkomitmen bahwa BBM tidak akan naik sampai Juni 2024,” tutur Menko Airlangga.
Pemerintah juga terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan otoritas terkait untuk menjaga sektor makro dan riil, serta fiskal dan moneter. Selain itu, Pemerintah juga akan tetap mengoptimalkan peran APBN sebagai bantalan.