WahanaNews.co | Menghadapi tantangan nasional seperti cuaca ekstrem El Nino, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) minta para gubernur dan bupati seluruh Indonesia untuk menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses dan permodalan usaha tani .
"Kita harus mendorong para petani agar memiliki gagasan untuk mengenergikan sesuatu yang berskala ekonomi. Salah satunya dengan menggunakan KUR sebagai akses permodalan non APBN," ungkapnya, Sabtu (10/6/2023).
Baca Juga:
Pemkab Kuningan Terima Bantuan Rp3 Miliar untuk Petani dari Kementan
Menurut SYL, sejauh ini penggunaan KUR sudah selaras dengan program yang dicanangkan pemerintah seperti penanaman 1000 hektare lahan pertanian terintegrasi di tiap daerah serta peningkatan produktivitas melalui benih unggul dan teknologi mekanisasi.
"Dan kita berhasil dalam 3 tahun ini kita bisa menjalankan program non APBN. Oleh karena itu bangsa ini butuh kita untuk menambah daya gedor pergerakan ekonomi melalui sektor pangan," katanya.
SYL berharap kolaborasi yang kuat akan menjadi pemicu bagi jalanya program KUR secara merata di seluruh Indonesia. Termasuk membangun komitmen bersama Bank Himbara, Bank Daerah, BSIP, Gubernur dan Walikota seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Tebar Benih Padi Dengan Teknologi Drone Pertanian
"Saya juga berharap peran brigade alsintan dapat dioptimalkan agar semuanya berjalan dengan baik dan petani mendapat manfaat yang sangat besar," katanya.
Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menargetkan penyerapan KUR di wilayah Sumatera Barat mencapai 100 miliar untuk tingkat Provinsi dan 50 miliar untuk tingkat Kabupaten.
Menurutnya, alokasi sebesar itu terbilang wajar mengingat Sumatera Barat merupakan provinsi strategis yang berpotensi meningkatkan ekonomi nasional melalui usaha tani berskala besar.