WahanaNews.co | Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengklaim Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki ekosistem mobil listrik lengkap dari awal perancangan sampai pemasaran.
Hal ini berarti Indonesia akan menyediakan sumber daya, mengembangkan precursor, katode, cell baterai, hingga mobil jadi.
Baca Juga:
Sambut Nataru, PLN dan Mitra Siapkan 4.514 SPKLU di 2.862 Titik serta 69.000 Personel di 3.392 Posko Nasional, ALPERKLINAS: Mobil Listrik Aman Dibawa Mudik
Untuk mewujudkan itu, ia menyebut pemerintah menggandeng berbagai investor dari beberapa negara.
Sebagai contoh, pemerintah menggandeng perusahaan asal Korea Selatan bernama LG dan China bernama CATL.
"Indonesia akan menjadi negara satu-satunya di dunia yang membangun ekosistem processing baterai dari mining (pertambangan), precursor, katode, cell baterai, sampai recycle dan mobilnya," tutur Bahlil pada konferensi pers secara daring, Rabu (1/12).
Baca Juga:
Bupati Dairi: Penggunaan Energi Listrik Saat Ini Merupakan Sebuah Tuntutan Zaman
Ia menyebut beberapa negara di Eropa juga berencana melakukan hal serupa. Namun, Bahlil mengklaim Eropa tak punya bahan baku yang dibutuhkan, seperti nikel dan kobalt.
Oleh karena itu, Uni Eropa mengeluarkan undang-undang (uu) yang mengatur industri cell baterai tak boleh jauh dari pabrik mobil listrik agar semua bisa diolah di Indonesia.
Tak mau kalah, Bahlil memaparkan pihaknya juga putar otak agar bisa memiliki industri lengkap mobil listrik di dalam negeri. Menurutnya, ada dua strategi yang bisa dipakai.