WahanaNews.co | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK atau BRI mengungkapkan belum menaikkan suku bunga, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), meskipun Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga cadangan menjadi 5,75 persen.
"Saat ini suku bunga KPR BRI mulai dari 2,77 persen fixed 1 tahun sampai dengan 4,97 fixed 5 tahun dan selanjutnya counter rate yang berlaku di BRI," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto dilansir dari CNNIndonesiacom, Jumat (20/1).
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
Aestika menyebut penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan BI berubah.
Hal tersebut karena faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda-beda pada masing-masing bank.
"Namun demikian, ke depan BRI terus melakukan review suku bunga secara berkala dan terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga," ujar Aestika.
Baca Juga:
Jejak Sejarah: 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Lahir Sebelum Kemerdekaan
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan kenaikan suku bunga acuan BI telah sejalan dengan proyeksi perseroan.
Secara umum, bank-bank disebut akan akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit.
"Dalam merespons kebijakan tersebut, Bank Mandiri telah dan akan secara bertahap dan terukur melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit," bunyi pernyataan Bank Mandiri.
Bank Mandiri memproyeksi penyaluran kredit pada 2023 akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang terus tumbuh.
Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu secara prudent dan optimal.
"Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi instrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar," ujar Bank Mandiri.
Sebagai gambaran, posisi likuiditas Bank Mandiri hingga November 2022 berada pada LDR (bank only)di level 81,16 persen.
Pada periode sama, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 13,95 persen (YoY) menjadi Rp1.125 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46 persen menjadi sebesar Rp920,43 triliun.
Bank Indonesia sebelumnya memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk periode Januari 2023. Keputusan ini diambil untuk menekan inflasi di dalam negeri.
"Kebijakan ini untuk memastikan inflasi inti tetap berada di kisaran 3 persen plus 1 persen dan inflasi IHK kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen di 2023," pungkas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/1).
Pada Desember lalu, BI juga menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dari 5,25 persen menjadi 5,5 persen. [rgo]