WahanaNews.co | Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh menaikkan upah minimum Provinsi (UMP) 2023 sebanyak 7,8 persen sekalipun menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera dan ke-6 tertinggi di Indonesia.
Tercatat UMP Aceh untuk tahun depan naik 7,8 persen atau sebesar Rp247.606 menjadi Rp3,4 juta.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Aceh masih menjadi provinsi termiskin di Sumatera dengan jumlah penduduk miskin mencapai 806,82 ribu orang atau 14,64 persen per Maret 2022.
Meski demikian, jumlah penduduk miskin ini berkurang sebanyak 43,4 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2021 yang jumlahnya mencapai 850,26 ribu orang atau 15,53 persen.
Sementara, untuk seluruh Indonesia, Aceh berada di posisi keenam di bawah Papua (26,56 persen), Papua Barat (21,33 persen), NTT (20,05 persen, Maluku (15,97 persen), dan Gorontalo (15,42 persen).
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
Pada periode September 2021 hingga Maret 2022, indeks kedalaman kemiskinan (P1) Aceh turun dari 2,952 menjadi 2,489. Indeks keparahan kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,813 pada September 2021 menjadi 0,613 pada Maret 2022.
Lalu, pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Aceh yang diukur oleh gini ratio tercatat sebesar 0,311.
Angka ini mengalami kenaikan dibanding September 2021 yang tercatat sebesar 0,323.
Selama periode September 2021 hingga Maret 2022, garis kemiskinan (GK) naik sebesar 4,75 persen, yaitu dari Rp552.939 per kapita per bulan menjadi Rp579.227 per kapita per bulan.
Jika diperhatikan dari komponen GK, yang mana terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKMB), peran komoditi makanan lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Tercatat besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2022 adalah sebesar 75,73 persen.
Sedangkan pada September 2021 sebesar 75,65 persen.
Adapun komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK Maret 2022, baik di perkotaan dan pedesaan, umumnya adalah beras dengan sumbangan sebesar 18,89 persen di perkotaan dan 21,8 persen di pedesaan. [rgo]