WahanaNews.co | Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Mudrajad Kuncoro menilai, transformasi ekonomi di Indonesia sudah terjadi, namun belum diikuti dengan perubahan pasar tenaga kerja.
Kuncoro menyampaikan, struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Februari 2020 masih didominasi oleh sektor pertanian-kehutanan-perikanan sebesar 29,05%, diikuti perdagangan besar-eceran 18,6%, industri pengolahan 14,1%, dan akomodasi-makan minum 6,8%.
Baca Juga:
PPATK Ungkap Transaksi Judi Online dari 2017 s/d 2022, Ini Total Taruhan Hingga Profil Pemain
"Transformasi ekonomi tidak diikuti transformasi pasar tenaga kerja. Kenapa? Karena penduduk bekerja yang terbanyak masih di sektor pertanian. Padahal sumbangan sektor pertanian hanya sekitar 12% terhadap GDP Indonesia," kata Mudrajad Kuncoro saat menyampaikan keynote speech dalam acara Policy Dialogue "Indonesia G20 Presidency: A Just and Inclusive Recovery" secara daring, Sabtu (23/7/2022).
Kuncoro menambahkan, mayoritas penduduk yang bekerja di sektor pertanian juga merupakan buruh tani dan petani yang memiliki lahan sempit kurang dari 1/4 hektare atau sekitar 2.500 meter.
"Di sinilah masalahnya, sehingga harus kita cermati," kata Mudrajad.
Baca Juga:
Indonesia Punya Sisa Waktu 13 Tahun Lagi untuk Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Menurut Mudrajad, Indonesia perlu segera berubah dari mengacu pada teori keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.
Terlebih, berubahnya dunia kerja seiring perkembangan teknologi menyebabkan adanya gap antara demand dan supply dalam pasar tenaga kerja.
"Kalau kita bandingkan Indonesia dengan negara-negara Asean, itu hampir sama, jadi berbasis sumber daya alam. Sementara kalau kita melihat Jepang dan negara-negara macan Asia, mereka sudah beralih ke berbasis teknologi, litbang, capital intensive, dan skilled labor intensive," ujar Mudrajad. [jat]