WahanaNews.co | Seiring perbaikan kinerja ekspor, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Maret 2023 sebesar USD 2,91 miliar.
Surplus perdagangan Maret 2023 pun melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020. Surplus tersebut terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 4,58 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,68 miliar.
Baca Juga:
Mendag Busan Ajak Investor Berinvestasi di Sektor Produk Berorientasi Ekspor
“Neraca perdagangan Indonesia periode Maret 2023 surplus sebesar USD 2,91 miliar. Surplus pada Maret 2023 pun melanjutkan tren surplus beruntun sejak Mei 2020,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Jika dilihat dari perdagangan dengan negara mitra Indonesia, kontribusi tertinggi terhadap surplus Maret 2023 adalah perdagangan dengan India yang mencapai USD 0,90 miliar, Amerika Serikat (AS) USD 0,81 miliar, dan Filipina USD 0,81 miliar.
Sementara itu, perdagangan dengan Australia, Thailand, dan Singapura menghasilkan defisit terbesar yang masing-masing sebesar USD 0,51 miliar, USD 0,39 miliar, dan USD 0,34 miliar.Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari–Maret 2023 surplus sebesar USD 12,25 miliar.
Baca Juga:
Business Matching Januari-Maret 2025, Produk UMKM Catat Transaksi USD 13,86 Juta
Capaian surplus perdagangan tersebut melampaui surplus pada periode Januari–Maret tahun lalu yang sebesar USD 9,33 miliar. Surplus perdagangan periode Januari–Maret 2023 ini terdiri atas surplus nonmigas USD 16,57 miliar dan defisit migas USD 4,31 miliar.
Kinerja Ekspor Maret 2023 Mengalami Perbaikan Nilai total ekspor Indonesia pada Maret 2023 mencapai USD 23,50 miliar. Nilai ini menguat 9,89 persen dibanding bulan lalu (MoM) walaupun menurun 11,33 persen dibanding Maret tahun sebelumnya (YoY).
Peningkatan nilai ekspor pada Maret 2023 tersebut didorong peningkatan ekspor migas 12,79 persen dan nonmigas 9,71 persen dibandingkan Februari 2023. Peningkatan ekspor pada Maret 2023 pun merupakan perbaikan dibandingkan dengan bulan Januari dan Februari 2023.