WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perjalanan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) menggunakan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) semakin diminati masyarakat.
Selain menawarkan kenyamanan berkendara, penggunaan EV dinilai lebih efisien untuk perjalanan jarak jauh, terlebih dengan dukungan infrastruktur pengisian daya yang kini semakin merata di berbagai wilayah.
Baca Juga:
Kemenkes Soroti Lonjakan Korban Jiwa Kecelakaan di Jalur Non-Tol Saat Libur Nataru
Pengalaman mudik yang menyenangkan ini dirasakan langsung oleh Ufi Desi Fatmawati, pengguna EV asal Depok, Jawa Barat, yang melakukan perjalanan menuju Purwokerto, Jawa Tengah.
Menurut Ufi, keberadaan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang jalur perjalanan membuat pengguna EV merasa lebih tenang dan percaya diri saat menempuh perjalanan jauh.
“Dukungan SPKLU-nya (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) sudah semakin banyak, kita tidak terlalu worry mengenai kapan dan di mana melakukan charging kendaraan kita. Sudah banyak SPKLU. Kemudian, di luar jalan tol, di kantor-kantor PLN itu kan sudah banyak SPKLU juga,” ujarnya saat ditemui di Rest Area Tol 228A Kanci–Pejagan, Minggu (28/12/2025).
Baca Juga:
Pertamina Beri Harga Khusus Avtur Dukung Penerbangan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Selain ketersediaan infrastruktur pengisian daya, faktor kenyamanan berkendara juga menjadi pertimbangan utama pemudik dalam memilih kendaraan listrik.
Hal tersebut diungkapkan oleh David Sulistio, pengguna EV yang melakukan perjalanan dari Jakarta Utara menuju Cirebon, Jawa Barat.
Ia menilai karakter kendaraan listrik jauh lebih halus dan minim getaran dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.
Ketika mengisi daya EV di SPKLU Center Cirebon pada Minggu (28/12/2025), salah seorang pengguna EV yang mudik dari Jakarta Utara menuju Cirebon, Jawa Barat, David Sulistio menjelaskan bahwa kenyamanan berkendara juga menjadi alasan pemudik memilih EV. Ia menilai karakter berkendara EV lebih halus dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.
“Saya rasain (perbedaan) dari mobil listrik sama mobil bensin, lebih enak mobil listrik sih. Karena dari segi perjalanan itu lebih smooth di jalannya. Kalau mobil bensin itu getarannya kerasa. Lalu, kalau pengisian 100 persen dari rumah, itu masih sisa 50–60 persen,” jelasnya saat mengisi daya EV di SPKLU Center Cirebon pada Mingu (28/12/2025).
Keunggulan lainnya juga dirasakan Ismanto, pengguna EV yang melakukan perjalanan dari Indramayu menuju Cirebon, Jawa Barat.
Ia menyebut kendaraan listrik memberikan keuntungan dari sisi efisiensi biaya operasional, ditambah dukungan fasilitas pengisian daya cepat yang memudahkan perjalanan.
Efisiensi juga dirasakan oleh pengguna EV lainnya yang melakukan perjalanan dari Indramayu menuju Cirebon, Jawa Barat, Ismanto. Ketika tengah bersantai di lounge SPKLU Center Cirebon sambil menunggu proses pengisian daya mobilnya pada Mingu (28/12/2025), Ismanto mengakui bahwa EV memberikan keuntungan dari sisi biaya operasional serta didukung fasilitas pengisian cepat yang memadai.
“Ya, menurut saya sih, (kendaraan listrik) efisien. Terus, harganya juga lebih murah. Lalu, karena di sini ada fast charging, saya ngecas enggak pernah penuh. Paling 30–40 kWh,” ujarnya saat ditemui di SPKLU Center Cirebon pada Minggu (28/12/2025).
Seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh, PT PLN (Persero) memproyeksikan lonjakan signifikan jumlah pemudik yang menggunakan EV roda empat pada periode Nataru 2025/2026.
Jika pada Nataru 2024/2025 tercatat sekitar 12.183 kendaraan listrik, maka pada Nataru tahun ini jumlahnya diperkirakan meningkat sekitar 2,2 kali lipat menjadi sekitar 26.000 kendaraan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa proyeksi tersebut menjadi dasar bagi PLN untuk memperkuat kesiapan layanan pengisian daya selama masa libur akhir tahun.
“Kami memproyeksikan jumlah pengguna kendaraan listrik pada Nataru kali ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Darmawan.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PLN melakukan penguatan infrastruktur pengisian daya secara masif di seluruh wilayah Indonesia, terutama di jalur-jalur utama mudik yang padat dilalui masyarakat.
Pengguna EV asal Depok, Jawa Barat, Ufi Desi Fatmawati (kiri) ketika mengisi daya kendaraannya di Rest Area Tol 228A Kanci–Pejagan pada Minggu (28/12/2025). Menurutnya, ketersediaan fasilitas pengisian daya di sepanjang jalur mudik memberikan rasa tenang selama perjalanan menuju kampung halamannya di Purwokerto, Jawa Tengah.
“Seiring dengan itu, kami menambah jumlah SPKLU menjadi 4.516 unit yang tersebar di 2.935 titik strategis di seluruh tanah air untuk memastikan perjalanan masyarakat semakin aman dan nyaman,” lanjut Darmawan.
Secara khusus, PLN menyiapkan 1.515 unit SPKLU di jalur mudik utama Sumatra–Jawa–Bali, atau meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Seluruh SPKLU tersebut tersebar di 865 lokasi strategis, baik di ruas jalan tol maupun non-tol, dengan jarak antarlokasi rata-rata sekitar 22 kilometer guna mengurangi potensi antrean saat pengisian daya.
"Selain itu, Kami juga menyebar 15 unit SPKLU mobile yang dapat merespons kebutuhan darurat di jalur-jalur krusial mudik. Tidak hanya itu, lebih dari 5.000 petugas SPKLU kami siagakan selama 24 jam guna memastikan pengisian daya kendaraan listrik tetap berjalan optimal selama periode siaga Nataru," tutupnya (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]