WahanaNews.co | Tantangan penting dalam sektor pertanian global seperti penurunan produksi, distribusi, dan perubahan iklim merupakan hal yang perlu diantisipasi guna memastikan ketersediaan pangan global.
Perlu pendekatan pembangunan pertanian berkelanjutan untuk mengantisipasi tantangan tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Fakultas Pertanian, IPB University bekerja sama dengan The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS), dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) menggelar kegiatan International Conference on Modern and Sustainable Agriculture (ICOMSA) pada selasa hingga rabu (2-3/8) mendatang secara daring, untuk mendiskusikan dan mencari solusi atas tantangan tersebut.
Dodik Ridho Nurrochmat, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni, IPB University mengatakan bahwa perkembangan pertanian modern akan membantu petani untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya sehingga memungkinkan peningkatan produktivitas sembari mengurangi dampak lingkungan.
“Praktik pertanian modern memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas sambil mengurangi dampak lingkungan.” Ungkap Dodik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2022).
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Dalam acara yang dihadiri oleh 165 ilmuwan dari 8 negara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Tanzania, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Perancis) ini,Dodik mengatakan bahwa modernisasi dan pendekatan berkelanjutan menjadi faktor kunci dalam pertanian kedepan.
“Kunci pertanian modern harus presisi, meningkatkan produktivitas, dan efisien sehingga bisa mencipatakan pertanian yang berkelanjutan secara ekonomi, lingkungan, dan sosial” Tambah Dodik.
Sementara itu Suryo Wiyono, Dekan Fakultas Pertanian IPB University berharap bahwa melalui acara dapat memberikan manfaat bagi para pihak terutama petani dan masyarakat global.