Pendapatan perempuan secara umum juga ditaksir 18,4 persen lebih rendah di sektor pertanian.
Kendati sebagian besar negara menunjukkan keberpihakan kepada perempuan, hanya 19 persen yang menetapkan "kesetaraan gender sebagai target spesifik," menurut FAO.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Namun begitu, "pengentasan kesenjangan antara laki-laki dan perempuan akan menambah Produk Domestik Brutto (PDB) global sebanyak 1 persen atau hampir USD 1 triliun."
Kesetaraan gender di sektor pertanian diyakini juga akan mampu mengurangi jumlah orang terdampak kerentanan pangan sebanyak 45 juta.
Kemiskinan perkuat ketimpangan
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sejak 2016 untuk mendorong kesetaraan gender. Inisiatif tersebut antara lain mengupayakan pengakuan terhadap hak tradisional perempuan dalam pemanfaatan sumber daya dan memastikan akses lahan dan pemodalan yang setara.
Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN), hanya sekitar 24 persen dari total lahan di Indonesia yang terdaftar atas nama perempuan. Adapun rata-rata dunia berkisar 12 persen, klaim FAO.
Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) pada 2020, bahkan menyebut hanya sekitar lima persen perempuan yang memiliki dokumen kepemilikan atas lahan pertanian. Namun begitu, jumlah kepemilikan lahan pada petani laki-laki juga tidak besar, yakni berkisar 21 persen.