WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia berkomitmen untuk terlibat aktif dalam pertemuan Pejabat Senior Organisasi Perdagangan Dunia (SOM WTO) dalam mengawal perkembangan semua isu terkait mandat Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono usai memimpin Delegasi Indonesia dalam Pertemuan Pertama Pejabat Senior Organisasi Perdagangan Dunia (1st Senior Officials Meeting World Trade
Organization/SOM WTO). Pertemuan tersebut berlangsung pada 23-24 Oktober 2023 di Jenewa, Swiss.
Baca Juga:
Wamendag Roro Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Menguat
SOM Pertama WTO tersebut dihadiri para pejabat senior seluruh anggota WTO untuk membahas stock-take dan mengulas isu-isu spesifik dalam kerangka persiapan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 WTO di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab.
Delegasi Indonesia terdiri atas Kementerian Perdagangan,
Kementerian Luar Negeri, Badan Pangan Nasional, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa.
“Indonesia berkomitmen untuk terlibat aktif dalam pertemuan SOM WTO melalui penyampaian pernyataan dan diskusi konstruktif guna tercapainya hasil yang dapat mengamankan kepentingan nasional pada Pertemuan KTM ke-13 mendatang. Indonesia juga berkomitmen mengawal perkembangan semua isu untuk memenuhi mandat KTM ke-12,” ujar Djatmiko di sela-sela SOM WTO.
Baca Juga:
Peringati Hari KORPRI, Wamendag Roro Tinjau Penyelenggaraan Donor Darah di Direktorat Metrologi
Sejumlah agenda utama yang dibahas dalam SOM WTO adalah reformasi sistem penyelesaian sengketa, perundingan subsidi perikanan tahap 2, pertanian termasuk ketahanan pangan, perdagangan dan pembangunan terkait kriteria kelulusan least-developed country/LDC, reformasi WTO, fasilitasi
investasi untuk pembangunan, program kerja niaga elektronik (e-commerce), dan keringanan aspek
kekayaan intelektual terkait perdagangan (TRIPs Waiver).
Selain itu, juga dibahas isu tematik mengenai kebijakan perdagangan dan industri, serta perdagangan dan keberlanjutan lingkungan. Selain berpartisipasi dalam pertemuan utama SOM, Delegasi Indonesia juga telah berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan terpisah.
Kegiatan-kegiatan yang diikuti adalah pertemuan dengan Perwakilan/ Perutusan Tetap (Perutap) India untuk membahas dukungan Proposal Cadangan Pangan untuk Ketahananan Pangan (Public Stockholding for Food Security Purposes), penandatanganan
kesepakatan perjanjian bilateral Indonesia-Timor Leste dalam rangka aksesi/keanggotaan Timor Leste
ke WTO, pertemuan bilateral dengan Tunisia untuk membahas isu perjanjian tarif preferensial (preferential trade agreement/PTA), dan penandatanganan modifikasi konsesi kuota tarif (tariff rate
quota/TRQ) produk singkong (manioc) dengan Inggris.