WahanaNews.co, Jakarta -
Pemerintah terus memperkuat strategi guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah berbagai dinamika global melalui peningkatan konsumsi domestik, penguatan sektor pariwisata, hingga pengembangan ekonomi digital.
Salah satu pendekatan yang sedang didorong Pemerintah yakni pemanfaatan ruang publik secara lebih produktif dengan menjadikan pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai lokasi transaksi ritel, tetapi juga sebagai ruang aktivitas ekonomi yang mendukung produktivitas, kreativitas, serta keterlibatan UMKM dan pekerja ekonomi digital.
Baca Juga:
Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Pelaku Usaha Amerika Serikat
Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga pergerakan ekonomi tetap bergulir di penghujung tahun, seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat pada periode libur Natal dan tahun Baru. Pemerintah mendorong sinergi antara kebijakan Work From Anywhere (WFA), termasuk Work From Mall (WFM), dengan berbagai program belanja nasional guna menciptakan momentum pergerakan keluarga yang sejalan dengan libur anak sekolah.
“Kalau kita lihat, tadi seluruh penjualan di setiap toko ada diskonnya sampai dengan 50%, bahkan ada yang tambah 25% lagi, plus cashback lagi 10%. Jadi, itulah yang didorong, agar terjadi pertumbuhan ekonomi, belanja masyarakat bisa meningkat.
Hampir di semua mal itu rame dan mudah-mudahan acara ini bisa berjalan dengan lancar dan akan mendorong kegiatan ekonomi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat melakukan peninjauan terhadap kesiapan implementasi program Work From Mall untuk mendukung program BINA dan Indonesia Great Sale di Mal Pondok Indah Jakarta, Jumat (26/12).
Baca Juga:
Perekonomian Nasional Kuat, Pemerintah Siapkan Lanjutan Program Unggulan 2026
Kegiatan Belanja di Indonesia Saja merupakan program yang digagas oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan dilaksanakan secara serentak di berbagai mal di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan nilai transaksi hingga Rp30 triliun hingga 4 Januari 2025, setelah sebelumnya didahului oleh sejumlah program belanja nasional lainnya. Secara keseluruhan, Pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat mencapai lebih dari Rp110 triliun.
Selain mendorong konsumsi domestik, program belanja nasional juga memberikan ruang yang lebih besar bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam ekosistem ritel modern. Kehadiran UMKM di pusat perbelanjaan dinilai menjadi faktor penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dari sisi pariwisata, wisata belanja turut diposisikan sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Tren ini sejalan dengan capaian sektor pariwisata nasional yang mencatatkan rekor kunjungan pascapandemi, dengan jumlah wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 15 juta orang sepanjang tahun ini.