Total sebanyak 40 titik ruas dan jembatan terdampak di Sumatera Utara telah tertangani dengan dukungan alat berat terdiri dari 72 excavator, 19 loader, 14 backhoe loader, grader, vibro, bulldozer, chainsaw, trado, dump truck, serta kendaraan ganda untuk mobilitas tim. Dukungan darurat lainnya berupa 7 mobil operasional, 9 pickup, 2.000 agregat, dan 770 geobag juga disalurkan untuk mempercepat stabilisasi jalan dan perlindungan lereng.
Di Provinsi Sumatera Barat, tercatat infrastruktur konektivitas terdampak berjumlah 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional. Pemulihan difokuskan pada ruas Jalan Nasional di Padang-Bukittinggi di kawasan Lembah Anai, tepatnya di KM 63+500. Selain itu, terdapat 12 titik longsor tambahan yang menggerus bahu jalan dan satu lajur sehingga penanganan harus dilakukan secara bertahap.
Baca Juga:
Kementerian PU Pastikan Jaringan Jalan Nasional dan Tol Siap Layani Arus Nataru 2025/2026
Saat ini sejumlah akses utama antar kota dan kabupaten di Sumatera Barat telah berhasil dibuka kembali seperti Padang–Pariaman–Lubuk Basung–Pasaman Barat–batas Sumut, Padang Panjang–Bukittinggi–Lubuk Sikaping–Batas Sumut, serta Bukittinggi–Payakumbuh–Batas Riau. Konektivitas ruas pesisir dan lintas provinsi seperti ruas Padang–Painan–Indrapura–Batas Bengkulu juga telah kembali pulih.
Selanjutnya jaringan jalan lintas selatan seperti Padang–Solok–Sawahlunto–Dharmasraya–Batas Jambi dan Padang–Lubuk Selasih–Surian–Padang Aro–Batas Jambi juga dapat dilalui.
Seluruh upaya pemulihan ini diperkuat dengan pengerahan peralatan dan logistik terdiri dari 41 excavator, 34 dump truck, 19 backhoe loader, 8 wheel loader, dan 2 crane yang tersebar pada titik-titik longsor dan lokasi jembatan terdampak. Dukungan darurat berupa 4 pickup dan 630 bronjong kawat juga digunakan untuk menjaga kestabilan lereng serta mencegah longsor susulan.
Baca Juga:
Menteri PU Minta Kaji Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi dan Penanganan Jembatan Malalak
Total hingga 9 Desember 2025, tercatat sebanyak 310 personel telah diterjunkan untuk mendukung penanganan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sementara alat berat yang telah dimobilisasi sebanyak 395 unit alat berat, 313 unit alat pendukung, serta 3.600 unit bahan darurat seperti geobag, bronjong kawat, dan agregat. Demikian dilansir dari laman pugoid, Kamis (11/12).
[Redaktur: JP Sianturi]