WahanaNews.co | Kondisi ekonomi Ukraina terus-terusan tertekan akibat perang dengan Rusia. Kementerian Ekonomi Rusia menyebut jika sebelumnya pertumbuhan ekonomi turun 16% pada kuartal I tahun ini.
Dilansir detikcom dari Reuters, sepanjang 2022 diperkirakan bisa terkontraksi hingga 40%.
Baca Juga:
Utusan Khusus Rusia Kirill Dmitriev Umumkan Pembicaraan dengan Perwakilan Pemerintahan Trump
Sebelumnya International Monetary Fund (IMF) telah memperingatkan jika kondisi ekonomi Ukraina akan terganggu akibat perang ini.
Managing Director Kristalina Georgieva mengungkapkan jika harga energi dan gandum yang melonjak turut membuat inflasi melesat. Kemudian rantai pasok global juga terganggu akibat kondisi ini.
"Ini akan berdampak di seluruh dunia, terutama untuk rumah tangga miskin. Jika perang ini semakin panas maka ekonomi akan semakin rusak," katanya, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga:
Siap Kuasai Udara, Rusia Tampilkan Prototipe Senjata Laser Antidrone
Menurut dia, sanksi-sanksi yang diberikan sejumlah negara ke Rusia juga akan mempengaruhi negara lain.
Karena itu IMF mengimbau kepada otoritas moneter di seluruh dunia harus waspada dengan kenaikan harga. Pemerintah di berbagai negara juga harus mengambil kebijakan untuk melindungi rumah tangga yang ekonominya rentan.
Saat ini kondisi bandara Ukraina sudah rusak dan ditutup. Untuk perbaikan membutuhkan biaya yang signifikan. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.