WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam memanfaatkan bonus demografi dan peluang besar generasi muda sebagai motor penggerak pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui penguatan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah mendorong peningkatan kompetensi dan literasi ekonomi dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global.
Baca Juga:
Kemenko Perekonomian Dorong Peran Perempuan dalam Perekonomian melalui Sinergi Lintas Kementerian/Lembaga
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menerima Kunjungan Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jayabaya di Kantor Kemenko Perekonomian pada Kamis (18/12). Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas serta mutu akademik para mahasiswa dengan memperluas wawasan, memperkuat pemahaman praktis, serta menjembatani teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan dinamika dunia kerja dan kebijakan ekonomi nasional.
“Salah satu arahan yang terus ditekankan oleh Bapak Menko Airlangga adalah agar generasi muda mampu menjadi tech-savvy, yakni akrab, adaptif, dan memiliki pemahaman yang baik terhadap perkembangan teknologi, sehingga mampu memanfaatkan inovasi digital secara optimal untuk mendukung produktivitas, daya saing, dan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi,” tutur Pranata Humas Ahli Madya Ferry Surfiyanto dalam sambutannya pada kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan kunjungan studi ini, mahasiswa FEB Universitas Jayabaya mendapatkan pemaparan materi dengan tema “Pengembangan BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif” yang disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis Adhitya Ginanjar selaku narasumber. Para mahasiswa diberikan gambaran komprehensif mengenai peran strategis BUMN, khususnya di sektor jasa keuangan dan usaha bisnis, dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.
Baca Juga:
Kawasan Industri Terpadu Batang Sepakati MoU dengan BUMN Tiongkok dalam Kerangka Two Countries Twin Parks
Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk memahami berbagai strategi pengembangan BUMN, tantangan yang dihadapi di tengah perubahan ekonomi global, serta kontribusi BUMN dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berdampak langsung bagi masyarakat luas.
“Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak hanya dipersiapkan menjadi tenaga profesional, tetapi juga memiliki peluang besar untuk tumbuh sebagai pelaku usaha dan wirausahawan. Dengan pemahaman yang kuat tentang sektor jasa keuangan, peran BUMN, serta pemanfaatan teknologi, mahasiswa dapat menjadi pebisnis muda yang inovatif dan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujar Analis Kebijakan Ahli Madya Adhitya Ginanjar.
Demikian dilansir dari laman ekongoid, Rabu (24/12).
[Redaktur: JP Sianturi]