WahanaNews.co, Jakarta - Penguatan kerja sama bilateral dengan berbagai negara terus gencar dilakukan Pemerintah dan sekaligus menjadi upaya Pemerintah dalam meningkatkan kinerja berbagai sektor perekonomian, termasuk dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Melalui peningkatan kerja sama strategis, kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan RRT tersebut salah satunya diwujudkan melalui Kerangka Kerja Sama Two Countries Twin Parks (TCTP).
Baca Juga:
Daftar Lengkap Barang dan Jasa yang Bebas PPN Tahun 2025
Kerja sama TCTP yang juga menjadi kerangka strategis untuk meningkatkan kerja sama bilateral, dengan fokus pada sektor-sektor utama yang mendorong integrasi ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan. Inisiatif ini mencakup kerja sama ekonomi dan perdagangan, kolaborasi industri komprehensif, dan kemitraan sektoral strategis.
Selanjutnya, kerangka kerja sama TCTP tersebut juga akan diimplementasikan pada Kawasan Industri Terpadu Batang, yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
“Jadi saya kira dengan adanya MoU ini mudah-mudahan bisa terealisasi, dengan adanya investasi dari negara sahabat kita, Tiongkok. Dan saya kira ini menunjukkan terwujudnya hasil dari pertemuan antara kedua Presiden kita, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di bulan November tahun lalu,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penandatanganan MoU Kawasan Industri Terpadu Batang dengan China State Construction Engineering Cooperation, Kamis (20/03).
Baca Juga:
Upacara Bendera HUT RI Kemenko Perekonomian, Kobarkan Semangat Perjuangan untuk Kemajuan Perekonomian Bangsa
Sejumlah perusahaan diproyeksikan untuk bergabung dalam proyek TCTP dan meliputi berbagai sektor seperti perbankan dan keuangan, infrastruktur dan logistik, energi, otomotif, baterai agrikultur, telekomunikasi, elektronik, dan perawatan-perbaikan-pemeriksaan penerbangan. Dengan bergabungnya berbagai macam sektor tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi serta memperkuat daya saing industri nasional.
Lebih jauh, penandatanganan MoU dilakukan antara KEK Industropolis Batang dengan China State Construction Engineering Cooperation yang merupakan representatif dari BUMN RRT serta menandakan disepakatinya komitmen awal dalam kerja sama investasi dan pengembangan kawasan di KEK Industropolis Batang.
Investasi pada kerja sama TCTP diproyeksikan hingga Rp60 triliun untuk akuisisi lahan di KITB, diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing industri dalam negeri. Adapun KITB telah menyiapkan lahan seluas 500 hektar yang akan digunakan dalam kerangka TCTP Indonesia-RRT, sebagai bagian dari strategi kerja sama bilateral untuk mempercepat investasi industri manufaktur dan teknologi tinggi. Lahan seluas 500 hektar yang disiapkan akan dikembangkan dengan berbagai infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk mencapai standar kelayakan pada fasilitas industri.