WahanaNews.co | Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN turut mendorong pengembangan konservasi ikan Wader Pari di Provinsi DIY yang saat ini keberadaannya makin langka akibat tingginya permintaan konsumsi ikan wader.
Program tersebut dilakukan bekerja sama dengan Gamawader, sebuah kelompok studi ikan lokal Fakultas Biologi UGM dengan memberdayakan kelompok pembudidaya ikan di DIY, sejak 2020 lalu.
Baca Juga:
Pemerintah Aceh Bagikan 7,5 Ton Ikan Segar Cegah Inflasi dan Stunting
Dewan Komisaris PT PLN (Persero) Eko Sulistyo berkesempatan meninjau langsung proses budidaya Wader tersebut dan mencicipi olahan Wader hasil budidaya di kelompok pembudidaya ikan Mina Makmur Rejo Mulyo Turi Sleman.
Budidaya Wader di Turi telah dikembangkan menggunakan teknologi kincir listrik yang difungsikan untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dikolam, sehingga jumlah kepadatan ikan yang dipelihara dapat jauh lebih besar.
“Di beberapa daerah, ikan wader ini banyak dicari karena dari segi rasa memang enak. Langkah budidaya wader yang telah dikembangkan ini menjadi alternatif yang baik untuk menjaga kelestarian populasi wader di alam sebagai salah satu ikan endemik di Indonesia,” terang Eko sulistyo, Senin (19/9).
Baca Juga:
Program Makan Gratis, Menteri KKP: Menu Ikan Harus Disesuaikan dengan Wilayahnya
Sementara itu, Koordinator Gamawader Fakultas Biologi UGM, Gizela Aulia mengatakan, Gamawader berkolaborasi bersama PLN Peduli terus melakukan pelatihan budidaya wader dengan teknologi yang telah dikembangkan oleh Fakultas Biologi UGM ke sejumlah kelompok pembudidaya ikan di DIY.
Hingga saat ini, Gamawader dan PLN Peduli telah bermitra bersama 3 kelompok pembudidaya Ikan di DIY yakni Mina Makmur Rejo Mulyo (Turi Sleman), Santan Mina Lestari (Depok Sleman) dan Klayar Manunggal (Gunung Kidul).
Ketiganya terus konsisten untuk mengembangkan produksi indukan Wader, hingga memanen hasil budidaya untuk kemudian diolah oleh mitra UMKM dalam bentuk keripik, sambel dan pepes.