WahanaNews.co | Motivasi terbesar untuk menanam sayuran sendiri adalah bahwa nilai nutrisi produksi telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir. Menanam sayuran tanpa banyak bahan kimia diyakini bisa mempertahankan tingkat nutrisinya.
Sementara itu kecambah memiliki beberapa bakteri yang tumbuh di atasnya karena kandungan airnya. Namun risiko pada microgreens bisa diabaikan karena tumbuh di media tanam dan hanya daun, serta tanaman yang digabungkan, bukan akar dan biji.
Baca Juga:
Ganti Logo Twitter Jadi X, Elon Musk Bisa Tekor Rp 300 T
Apa itu Microgreens?
Pertanian microgreens merupakan pertanian multidimensi, di mana makanan ditanam di dekat orang yang memakannya. Sehingga nutrisi yang terkandung dalam tumbuhan microgreens bisa dibilang 100% masih tersimpan, dibanding dengan sayuran yang sudah melalui proses pendistribusian.
Jenis sayuran yang ditanam dalam microgreens bisa dipanen di usia 9-15 hari dan memiliki kandungan nutrisi hingga 39 kali lebih tinggi daripada sayur konvensional. Karena alat greens pod tersebut bisa mengatur suhu, hingga nutrisi CO2 secara otomatis yang menjamin kesegaran sayuran.
Baca Juga:
Eduprime Canangkan Layanan Melalui Metaverse
Apakah teknologi ini ada di Indonesia?
Saat ini di indonesia sudah ada restoran yang mengusung konsep microgreens, yang bernama Greens Hyperlocal Metafarming Station.
Resto ini sudah diresmikan sejak akhir Desember 2022 lalu. Berbeda dengan konsep restoran lain, startup ini bergerak di bidang agrikultur (agritech) yang didukung oleh Bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.