Secara perekonomian nasional, hal tersebut berpotensi menghasilkan pendapatan negara hingga Rp1.251 triliun.
Sebagai perusahaan energi nasional, produk Pertamina juga berkontribusi pada pasokan energi di dalam negeri.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
Produksi minyak nasional Pertamina mencapai 69%, serta gas bumi sebanyak 34%, yang kesemuanya dialokasikan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia.
Pada tahun 2023, Pertamina juga telah 100% mandiri dalam memproduksi produk diesel dan avtur.
“Upaya peningkatan produksi migas senantiasa dilakukan melalui peningkatan produksi dari blok-blok eksisting, serta akuisisi dan ekspansi Pertamina ke blok-blok luar negeri. Pertamina juga berupaya meningkatkan produk kilang dan petrokimia dengan melakukan refinery development masterplan program (RDMP) untuk meningkatkan kualitas dan jenis produk kilang,” ungkapnya.
Baca Juga:
BPKN Desak Pengawasan Ketat dan Tindakan Tegas terhadap SPBU Nakal
Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan produk Pertamina, sebagai produk dalam negeri.
Pada produk ritel, akses distribusi energi Pertamina ke masyarakat telah mencapai ke 98% wilayah Indonesia terutama dengan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO) dan Pertashop.
“Berperan ganda, sebagai pengguna komponen dalam negeri sekaligus sebagai penyedia energi untuk masyarakat, Pertamina senantiasa berupaya meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat menjadi pilihan produk utama bagi masyarakat. Kami berharap, masyarakat menggunakan produk-produk berkualitas dari dalam negeri untuk meningkatkan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian dalam negeri,” tutupnya.