WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso bertemu President & CEO US-ASEAN Business Council (US-ABC) Ted Osius dan Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Lakhdir di Jakarta, Kamis, (5/12).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas perkembangan dan peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN dan Amerika Serikat (AS) di bawah payung US-ABC, khususnya di bidang keberlanjutan, konektivitas, dan Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Baca Juga:
KADI Inisiasi Penyelidikan Antidumping terhadap Impor Produk Polypropylene Homopolymer
Mendag Budi mengatakan, kerja sama ASEAN dengan AS melalui US-ABC bermanfaat menciptakan peluang
bisnis bagi pelaku usaha kedua belah pihak. Ia juga menekankan, Indonesia menyambut baik berbagai diskusi untuk membuka peluang-peluang bisnis di bawah bendera US-ABC.
“Keterkaitan antara Indonesia dan US-ABC merupakan sebuah platform penting untuk mendorong dialog
pemerintah-swasta mengenai berbagai isu digital, termasuk best practices dan peluang terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, dan tata kelola data. Kemitraan pemerintah-swasta sangat penting seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan di Indonesia,” kata Mendag Budi dalam pertemuan.
Mendag Budi juga mengatakan, Indonesia menghargai diskusi terbuka dengan berbagai perusahaan swasta
di ASEAN dan AS.
Baca Juga:
Pertemuan Mendag Budi dengan US-ABC, Perkuat Peran Indonesia dalam Kerja Sama ASEAN-AS
“Kami harap, kolaborasi dengan US-ABC akan menciptakan peluang bisnis baru dan mengupayakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan,” ungkap Mendag Budi.
Terkait keberlanjutan, Mendag Budi menekankan perlunya strategi regional untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di ASEAN. Ia juga menyoroti peran sentral ASEAN Power Grid (APG) dalam agenda keberlanjutan ASEAN.
Hal ini karena pentingnya peran energi hijau dan terbarukan dalam mendorong masa depan berkelanjutan di kawasan.