WAHANANEWS.CO, Jakarta - SKK Migas memastikan pasokan gas untuk kebutuhan industri telah kembali normal, setelah sebelumnya mengalami penurunan volume produksi.
"Perlahan sudah membaik, semua sudah beres dan tidak ada masalah," kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).
Baca Juga:
PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Gratis dari Jakarta ke Pulau Jawa
Djoko menjelaskan, penurunan volume gas disebabkan kebakaran pada Gas Line CO2 Removal di Stasiun Pengumpul Desa Cidahu, Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat milik PT Pertamina EP. Insiden itu membuat pasokan gas sempat dihentikan sementara. Selain itu, perbaikan infrastruktur di Medco juga ikut menekan aliran gas sehingga hanya tersalurkan dari sisa yang ada di pipa.
"Akibatnya, tekanan gas ikut berkurang. Perlahan kita isi kembali supaya tekanannya normal, dan sejak 15 Agustus sudah tidak ada masalah," jelasnya.
Sebelumnya, PT PGN Tbk (PGN) sempat menyampaikan adanya penurunan volume gas dari pemasok pada Agustus 2025, yang berdampak pada sebagian pelanggan di Jawa Barat.
Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman menjelaskan kondisi itu terjadi akibat pemeliharaan tak terencana di beberapa pemasok gas, ditambah tambahan pasokan gas yang masih dalam progres.
Baca Juga:
PGN Surabaya Salurkan Gas Bumi ke 54.382 Pelanggan Hingga Triwulan III-2024
"Mengingat PGN belum mendapatkan tambahan kargo LNG domestik untuk Agustus 2025, kami menyampaikan kepada pelanggan terdampak agar melakukan pengaturan pemakaian gas. Untuk pelanggan dengan sistem dual fuel, diminta mempersiapkan bahan bakar lain sebagai energi pengganti," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Fajriyah menambahkan, PGN bersama pemangku kepentingan sedang mempercepat upaya memperoleh tambahan pasokan, termasuk LNG, agar distribusi gas kepada pelanggan bisa segera pulih.
"Kami memohon maaf atas situasi ini dan memahami dampaknya pada operasional pelanggan. PGN akan terus memberikan pembaruan informasi secara berkala melalui saluran resmi perusahaan, serta memastikan koordinasi intensif agar pasokan dan layanan segera normal," katanya.