Selain bekerja sama dengan AHP, dalam proyek PLTS ini PLN juga didukung oleh PT Tatajabar Sejahtera (TJS) sebagai offtaker dan PT Besland Pertiwi sebagai pemilik lahan proyek. Menurut Darmawan, kerja sama ini menjadi wujud kolaborasi antar Pemerintah, BUMN, dan Swasta dalam mewujudkan ketahanan energi melalui peningkatan penggunaan EBT.
“Perubahan iklim adalah permasalahan global yang harus dihadapi bersama-sama. Untuk itu, PLN tidak bisa menjalankan semuanya dalam suasana kesendirian, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan tersebut adalah melalui kolaborasi," imbuh Darmawan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Darmawan optimistis pengoperasian PLTS ini akan menciptakan dampak ekonomi substansial yang dapat menciptakan banyak lapangan kerja, membuka peluang bisnis, dan mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di Kawasan Industri Kota Bukit Indah dan sekitarnya.
”Proyek pengembangan PLTS ini merupakan wujud dukungan PLN dalam mendorong daya saing industri di tanah air. Di tengah tuntutan global untuk beralih ke energi bersih, industri dalam negeri juga banyak yang membutuhkan pasokan listrik hijau sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah,” lanjut Darmawan.
Ket foto: Simbolis peresmian PLTS ground-mounted 100 MWp di Kawasan Industri Kota Bukit Indah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (28/8) yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P. Hutajulu (ketiga dari kiri), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (ketiga dari kanan), Direktur Utama PT Aruna Hijau Power, Adi Dharmanto (kedua dari kanan), Pj. Bupati Purwakarta, Benny Irwan (kedua dari kiri), Direktur Utama PLN Batam, M. Irwansyah Putra (kanan), dan Direktur Utama PT Tatajabar Sejahtera, Kuky Permana (kiri). [WahanaNews.co/PLN]
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Sementara itu Direktur Utama AHP Adi Dharmanto mengutarakan rasa syukurnya dapat menyelesaikan proyek PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia lebih cepat dari target, yaitu sekitar tujuh bulan.
”Sebagai developer, kami dan tim memiliki prinsip bahwa proyek ini harus dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan memenuhi janji tidak hanya kepada para pemangku kepentingan tetapi juga kepada bangsa Indonesia. Kami berkomitmen bahwa kami akan menjadi salah satu mitra PLN yang berperan dalam transisi energi baru terbarukan,” ujar Adi.
Direktur Utama TJS, Kuky Permana menyampaikan bahwa suplai listrik bersih dari PLTS sesuai dengan kebutuhan listrik di kawasan Industri Kota Bukit Indah. Pasalnya, penggunaan listrik di kawasan industri sesuai dengan karakteristik produksi listrik PLTS.