WahanaNews.co | CNGR Hong Kong Material Science & Technology Co, Ltd (CNGR) dan PT PLN (Persero) telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait penyediaan tenaga listrik sebesar 80 megavolt ampere (MVA) guna mendukung pengembangan kawasan industri CNGR Indonesia.
Adapun PLN akan memasok sumber energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggunakan skema Renewable Energy Certificate (REC).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pada acara penandatanganan, Executive Vice President PLN ritel Sumatera dan Kalimantan Sigit Wicaksono mengatakan Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan gas alam.
"PLN akan menyuplai CNGR dengan listrik yang ramah lingkungan, efisien, dan bersih. PLN juga akan mendukung kebutuhan pengembangan CNGR di Indonesia, dan bekerja sama dengan CNGR untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya Kamis (9/6/2022).
Sementara Presiden Direktur CNGR International Headquarters Tao Wu yang menandatangani MoU itu mengatakan bahwa proyek CNGR di Indonesia saat ini sedang dalam tahap pembangunan yang pesat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"CNGR berharap dapat membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia melalui pembangunan infrastruktur di bidang kelistrikan, pertambangan, industrialisasi dan sektor lainnya," kata dia.
CNGR kata dia, berharap kerja sama dengan PLN dapat mempercepat transformasi penggunaan energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan. Hal ini selaras dengan visi CNGR.
Saat ini, CNGR sedang membangun pabrik smelter nikel yang terdiri dari enam lini produksi sebanyak 60.000 ton per tahun di kawasan Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah, dan akan mulai produksi tahun ini.