Dengan listrik stabil, para guru kini lebih leluasa memanfaatkan perangkat multimedia untuk mengajar, sementara siswa makin terbiasa berinteraksi dengan teknologi.
Ia menambahkan, pembelajaran digital kini tidak hanya meningkatkan literasi digital siswa, tetapi juga membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar.
Baca Juga:
PLN Electric Run 2025 Dimulai Besok! Aksi Ribuan Pelari Gaungkan Gerakan Transisi Energi
“Kami bisa menggunakan multimedia dan melatih literasi digital dengan lebih baik. Anak-anak lebih semangat belajar karena aksesnya jauh lebih mudah,” jelasnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa akses energi yang berkelanjutan akan membuka ruang bagi anak-anak di pelosok untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka yang tinggal di kota besar.
“Energi bersih bukan hanya tentang menyediakan listrik, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Setiap kilowatt energi bersih yang kami hadirkan juga menyalakan harapan,” ungkapnya.
Baca Juga:
PLN Nyalakan Harapan di Poso: Warga Tak Mampu Nikmati Terang Lewat Program “Berbagi Cahaya”
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara, Noer Soeratmoko menambahkan sistem SuperSUN dirancang agar pasokan listrik di kepulauan tetap stabil meski kondisi geografis cukup menantang.
"Dengan adanya listrik yang andal, sekolah-sekolah kini bisa mengoptimalkan perangkat belajar modern tanpa khawatir daya terbatas. Hal ini, menurutnya, membuat siswa di kepulauan memiliki kesempatan pendidikan yang setara," kata Noer Soeratmoko.
Tidak hanya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), inisiatif ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan digital yang merata.