WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berupaya merealisasikan upaya pelestarian lingkungan khususnya laut, melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bantuan konservasi terumbu karang di Manado, Sulawesi Utara senilai Rp 30 juta.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Nur Akhsin kepada Koordinator Boboca Diving Club Manado, Nelson Uada selaku pelaksana dalam kegiatan pembuatan artificial reef di Pantai Malalayang sebagai salah satu destinasi wisata di Manado.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
Sementara penanaman terumbu karang dilaksanakan di Likupang, Manado, Bunaken.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin mengatakan, pelaksanaan kegiatan konservasi terumbu karang yang dilakukan PLN ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN, dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya nomor 14 yaitu ekosistem laut.
“Sasaran kegiatan pelestarian terumbu karang ini selain untuk meningkatkan jumlah ikan yang berdampak pada kenaikan ekonomi nelayan, juga untuk meningkatkan sektor pariwisata di kota Manado,” kata Nur Akhsin dalam keterangan resmi, Senin (25/4).
Baca Juga:
Persetujuan Bersejarah: AS-Indonesia Sepakat Alihkan Utang demi Penyelamatan Terumbu Karang
Koordinator Boboca Diving Club Manado, Nelson Uada mengapresiasi upaya PLN dalam menjaga kelestarian terumbu karang di perairan laut Manado, sehingga dapat mendukung daya tarik pariwisata.
Dia berharap dengan adanya bantuan pelestarian terumbu karang ini, dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan khususnya terumbu karang di Pantai Malalayang.
“Kami berterima kasih kepada pihak PLN yang sudah bersedia untuk bekerja sama dengan komunitas Boboca Diving Club (BDC) Manado dengan memberikan bantuan kegiatan pembuatan artificial reef dalam rangka pelestarian terumbu karang.” Ujar Nelson Uada.