WahanaNews.co | PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara melalui Yayasan Baitul Maal PLN melakukan aksi Santunan Ramadhan kepada 50 orang lain dhuafa di Masohi Kabupaten Maluku Tengah.
General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula melalui keterangannya mengungkapkan, kegiatan santunan rutin dilakukan oleh YBM PLN bukan hanya di Bulan Ramadhan saja
Baca Juga:
Berikut Tips Supaya Tidak Lemas dan Ngantuk Saat Puasa
Kegiatan ini bertujuan untuk memuliakan kaum dhuafa, juga menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan memupuk pribadi yang dermawan dalam hal saling berbagi.
Hal yang paling utama bukan berapa besar dan banyak santunan yang diberikan, melainkan seberapa mulia tujuan dan keikhlasan dalam membantu sesama, setidaknya dapat meringankan beban sehari-hari.
"Kami berharap santunan yang diberikan YBM PLN dapat membawa manfaat bagi penerima santunan, sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terbantu khususnya di bulan Ramadhan ini," ujarnya.
Baca Juga:
Dear Emak-emak! Ini Tips Cara Mengatur Keuangan Biar Irit saat Bulan Ramadan
Ketua YBM PLN UIW MMU, Imam Musonep berharap, kegiatan yang dilakukan YBM PLN dapat berjalan secara konsisten maupun tepat sasaran.
“Santunan ini termasuk juga bagian dalam memelihara kaum dhuafa, sedikit demi sedikit Insya Allah bisa meringankan beban mereka, apalagi sekarang adalah bulan Ramadhan, sehingga kami rasa sangat tepat untuk melaksanakan kegiatan ini dan harus dilaksanakan berkelanjutan karena kegiatan ini sangatlah mulia dan bernilai tinggi," katanya.
Ia menambahkan, melihat senyum yang merekah serta wajah sumringah dapat menjadikan semangat untuk melakukan kebaikan bukan hanya pada bulan suci Ramadhan saja, melainkan dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan yang paling penting kepada mereka yang membutuhkan.
"Kebahagiaan tercipta bukanlah dari seberapa banyak harta yang kita kumpulkan, melainkan seberapa banyak manfaat hidup kita untuk berbagi dan menolong sesama, karena hidup bukanlah selalu tentang memiliki tetapi juga berbagi," katanya.
Lima puluh dhuafa yang menerima santunan terdiri dari siswa pesantren, janda yang tergolong kurang mampu dan guru mengaji di Kota Masohi. [eta/est]